SUMBAWA BARAT, KOMPAS.com - Selain dikenal karena budidaya rumput lautnya, Desa Labuhan Kertasari, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, juga memiliki pantai yang terbilang strategis tetapi belum ramai dikunjungi wisatawan.
Letak pantai yang dinamakan Pantai Kertasari itu tidak jauh dari tempat warga sekitar menanam rumput laut, dengan jaraknya yang terpaut sekitar 500 meter. Pantai dengan pasirnya yang berwarna putih itu bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat.
Di sebelah kiri dan kanan jalan, pengunjung dapat melihat deretan rumah petani rumput laut dan beberapa penginapan milik warga negara asing yang diberi pagar dan pembatas tersendiri.
Kawasan Pantai Kertasari diakui warga sekitar belum dikelola oleh pemerintah daerah setempat. Bahkan, wisatawan domestik maupun mancanegara mendapatkan informasi keberadaanPpantai Kertasari dari media sosial warga sekitar yang membuka usaha di sana.
Salah satunya adalah Suhardi (39), warga pendatang dari Sulawesi. Suhardi membuka tempat bernama Kelly Cafe, dengan bermodalkan sebuah warung kelontong kecil, beberapa papan selancar yang disewakan, dan kemampuannya untuk mengajarkan bagaimana caranya berselancar kepada pengunjung.
"Kertasari wisatanya belum terlalu dikenal. Paling banyak itu bule yang ke sini karena ombaknya bagus, pemandangannya juga bagus," kata Suhardi kepada KompasTravel, Selasa (12/4/2016).
Menurut Suhardi, ombak di pantai Kertasari bisa mencapai lima hingga tujuh meter. Dari pengalamannya menemani wisatawan mancanegara, beberapa tahun terakhir, waktu favorit kunjungan wisatawan pada bulan Maret, Agustus, dan September setiap tahunnya.
"Karena bulan-bulan itu, ombaknya lagi tinggi. Paling tinggi ombak bulan Agustus," tutur Suhardi.
Di pinggir pantai, ada karang-karang yang bisa dilewati oleh pengunjung. Dari karang tersebut, dapat terlihat lebih jelas pemandangan ke arah laut maupun untuk menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam.
Karena banyak melayani wisatawan mancanegara itu, Suhardi sering diberikan papan selancar yang nilainya bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah. Dia juga diajarkan bagaimana caranya berselancar.
Inilah bekal ilmu dan papan selancar yang dimanfaatkan lagi oleh Suhardi untuk usahanya di sana. Bicara soal wisatawan domestik, Suhardi melihat, sudah mulai banyak warga di sekitar Taliwang maupun dari Lombok, yang berkunjung ke sana.
"Harganya segitu saja, sewa papan sampai sepuasnya," ujar dia.
Kebanyakan anak-anak muda di sana belajar selancar secara otodidak atau belajar sendiri. Rata-rata, penduduk di Desa Kertasari sudah bisa berenang sehingga sejak masih kanak-kanak pun berani mencoba selancar hingga jarak yang cukup jauh dari bibir pantai.
Suhardi menjelaskan, ada pantai lain lagi di Desa Kertasari, dekat kafe miliknya, yang cukup gemar didatangi oleh wisatawan mancanegara. Belum ada akses jalan ke sana sehingga kendaraan roda empat belum bisa lewat. Hal yang spesial di sana adalah pemandangan dan ombaknya yang lebih besar dari Pantai Kertasari.
Jika ingin berkunjung ke Pantai Kertasari, sebelumnya bisa naik pesawat untuk tiba di Bandara Internasional Lombok di Praya. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Pelabuhan Kayangan untuk menyeberang ke Pulau Sumbawa.
Sesampainya di Sumbawa, naik kendaraan sekitar 30 hingga 45 menit untuk tiba di Desa Kertasari. Pengunjung juga disarankan membawa peralatan secara lengkap, seperti tenda, karena minimnya penginapan di sana. Ada penginapan yang dikelola pihak asing dengan tarif Rp 600.000 per malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.