Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zapin Api, Menghidupkan Tradisi yang Pernah Mati

Kompas.com - 22/04/2016, 05:42 WIB

Malam itu hanya Samin dan Iwan yang bermain. Agus, Udin, dan Ahmad sebenarnya sudah tampak masuk. Ketiga orang itu sudah dibantu berdiri oleh Iwan dan Samin, tetapi sebentar kemudian mereka terkapar kejang dan menggeliat.

Perhatian Abdullah menjadi terbelah. Di satu sisi dia harus mengaktifkan ”mesin” para penarinya agar mampu bermain di atas api. Namun, peran sebagai pemetik gambus tidak dapat ditinggalkan.

Petikan gambus justru bertujuan membuat irama musik bertahan konstan agar penari yang sudah bermain dapat melanjutkan aksi mereka.

Karena tidak ada kemajuan, Abdullah memutuskan menghentikan atraksi. Tidak ada lagi suara musik. Semua pemain disadarkan dengan rapalan doa yang dibaca oleh Abdullah. Satu per satu siuman. Setelah sadar, mereka terkulai lemas, diam, tertunduk, dan merasa sangat lelah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com