Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencoba Sensasi Ketegangan Bersama Binatang Buas di Safari Malam

Kompas.com - 10/05/2016, 06:32 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Berpetualang bersama puluhan binatang dari yang jinak hingga binatang buas di malam hari, tempaknya sangat menegangkan. Suasana tegang inilah yang coba disajikan oleh Taman Safari Indonesia, dengan Safari Night atau yang biasa disebut wahana Safari Malam.

Penasaran dengan suasana malam di kandang binatang buas, KompasTravel pun mencoba merasakan atmosfer tersebut di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor. Berada di Jalan Raya Puncak 61, Cisarua, sekitar 14 kilometer sebelum Puncak jika dari tol Ciawi.

Safari malam dibuka mulai pukul 18.30 WIB, setelah membeli tiket pengunjung akan dijemput oleh shuttle bus dari parkiran kendaraan pribadi ke jalan awal petualangan. Namun, bus tertutup yang menjemput wisatawan tersebut bukanlah bus yang akan dipakai bertualang.

Petualangan malam melihat binatang-binatang buas ini harus menggunakan kereta wisata terbuka bersama 60 pengunjung lainnya dalam satu pemberangkatan. Setelah nomor Anda dipanggil untuk menaiki kereta tersebut, mulailah rasa penasaran campur tegang akan menyelimuti anda.

Bayangkan saja, di siang hari yang terang, wisatawan menggunakan mobil atau bus tertutup, sedangkan ini malam hari yang gelap tapi diharuskan menggunakan kereta terbuka.

Pemandu wisata yang berada di bagian depan kereta akan memandu dan memberikan aba-aba yang harus dilakukan oleh wisatawan. Ia akan menjelaskan jika Anda akan melewati berbagai zona binatang, dari yang menyenangkan hingga yang memacu adrenalin.

Secara keseluruhan, Safari Night memiliki konsep yang sama dengan atraksi wisata safari di pagi atau siang hari. Namun, yang menarik ialah pengunjung akan melihat perbedaan beberapa tingkah laku binatang yang aktif di malam hari seperti burung hantu, dan kelelawar.

Selain itu, pemandu pun menjelaskan beberapa perbedaan lainnya dengan wisata safari siang, yaitu dilarang turun memberi makan hewan. Lalu bagi yang suka berfoto dilarang mengambil gambar menggunakan flash, karena akan membuat binatang merasa terganggu, akibatnya bisa stres hingga mengamuk.

Ada beberapa jalur yang tidak dilewati saat Safari Siang, tapi dilewati Safari Night, begitu pun sebaliknya. Namun secara garis besar, panjang rute Safari Night tidak sepanjang siang.

Zona pertama yang dijelajahi ialah zona Indonesia, terdapat berbagai macam jenis binatang khas Indonesia seperti beruang madu, banteng jawa, lamabuanako, tapir, anoa dan yang lainnya. Pemandu pun menjelaskan asal muasal binatang tersebut, suasana masih terasa hangat dengan tawa dan obrolan para wisatawan.

Beranjak dari sana, kereta wisata dengan tiga rangkaian itu pun masuk ke dalam zona karnivora, atau hewan pemakan daging. Puma, singa gunung yang berasal dari Benua Amerika menyambut kereta dengan gagahnya, diikuti beruang coklat yang merupakan beruang terbesar setelah beruang kutub.

Masuk lebih dalam terlihat kilauan mata "si raja rimba", tak ketinggalan berbagai binatang buas endemik Indonesia seperti harimau sumatera menemani petualangan malam itu. Jarak yang terlihat cukup jauh membuat pengunjung sedikit menurunkan kekhawatirannya, tapi ada saja hewan yang berjalan di area kereta, seperti banteng dan antelop.

Lolos dari zona tersebut, masuk kerajaan binatang-binatang pemakan tanaman, atau herbivora, pengunjung pun lebih terlihat lega. Mulai kembali terdengan beberapa candaan wisatawan yang saling menghibur. Terlihat kambing gunung, rusa tutul, rusa bawean, dan antelop, selain itu hewan-hewan berat seperti kuda nil dengan berat mencapai 2000 kg, dan gajah dengan berat 5000 kg.

Tak lama suasana kembali mencekam, pemandu memperingatkan bahwa kita sedang memasuki zona perburuan liar, di mana binatang-binatang buas dan berharga dibunuh dengan kejam. Suasana hening, pemandu tak lagi bersuara, mesin kereta pun mengecilkan suaranya. Lampu sorot yang tiba-tiba mati sontak mengagetkan wisatawan.

Suasana menjadi sangat gelap, hanya dapat memaksimalkan indera pendengaran. Dari jauh tersengar letupan-letupan sejata, dan suara berlarian bak dalam medan perburuan. Beberapa puing bahkan sempat berjatuhan di belakang kereta, sangat mengejutkan wisatawan. Ternyata ini merupakan salah satu zona yang tidak dinikmati pengunjung safari siang, selain zona karnivora dan Afrika.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com