LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Lhokseumawe dinilai setengah hati mengembangkan potensi pariwisata kota itu.
Pasalnya, pasca launching Visit Lhokseumawe Year 2015 hingga kini perkembangan kunjungan wisatawan belum dipublikasikan serta pembenahan obyek wisata belum serius.
"Harusnya setelah di-launching Visit Lhokseumawe Year 2015 publik bisa melihat bagaimana cara berkunjung ke Lhokseumawe, obyek yang dikunjungi dan data kunjungan. Sampai sekarang Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Lhokseumawe belum meng-update data itu, padahal itu penting untuk wisatawan," kata Wakil Ketua Komisi B, DPRK Lhokseumawe Muklis Azhar kepada KompasTravel, Selasa (10/5/2016).
"Misalnya obyek wisata Ujong Blang, Goa Jepang dan lainnya kembangkan yang serius. Jangan setengah-setengah. Promosi juga harus dilakukan, agar kunjungan meningkat," terangnya.
Dia juga meminta agar masyarakat dilibatkan dalam pengembangan wisata. Sehingga bisa tumbuh ekonomi kreatif di masyarakat seperti masyarakat bisa menjual ikan kareng sebagai khas Lhokseumawe dan lain sebagainya.
"Jika tidak serius mengembangkan pariwisata, maka jangan buat tahun kunjungan wisata. Karena itu bisa menghabiskan uang APBK. Uang APBK itu sedapat mungkin bisa mendorong pertumbuhan ekonomi termasuk sektor wisata," tegasnya.
"Tolong tanyakan ke dinas saja," ujarnya.
Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan Pemko Lhokseumawe Ishaq Rizal tidak menjawab panggilan telepon. Pesan singkat yang dikirim via whatsapp juga tidak dijawab meski telah dibaca.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.