Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Russella Narpan M Apoi, Menari dengan Hati...

Kompas.com - 17/05/2016, 08:12 WIB

Russella dan Erliyansyah sepakat hal itu tak bisa dihindari seiring perkembangan teknologi. Namun, penggunaan sejumlah alat musik seperti katambung (gendang khas Dayak berukuran panjang), kecapi, karungut tidak boleh hilang.

”Kalau hilang, meskipun mereka menari dengan gagahnya dan cantiknya, itu bukan lagi tarian Dayak,” ungkap Erliyansyah.

Erliyansyah berharap, dengan berdirinya sanggar, banyak anak muda bisa meneruskan jejak penari-penari legenda seperti ibunya. ”Semoga masih ada Russella-Russella yang lain,” ujarnya.

Meskipun sudah berumur 68 tahun, Russella masih tetap berlatih dan terkadang membantu anaknya memberikan pelajaran tari ke anak didik mereka.

Saat para pemuda Dayak tertatih-tatih mempertahankan kebudayaan sukunya, seluruh tubuh perempuan yang mengeriput itu memperlihatkan daya seni yang terus berdenyut.

Ya, Russella terus menari dengan hati, menari tanpa henti. (Dionisius Reynaldo Triwibowo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com