Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Empang, Menapaki Perjalanan Si Rumah Panggung

Kompas.com - 19/05/2016, 22:09 WIB

Wisata religi

Kawasan Empang juga terkenal dengan wisata religi. Ada dua masjid tua di sana, yaitu Masjid An Nur Tauhid di Jalan Lolongok dan Masjid Atthohiriyyah di sisi barat alun-alun.

Masjid An Nur dibangun tahun 1815 oleh komunitas Arab atau Alaydrus. Masjid Attohiriyyah dibangun sekitar 1817 oleh Raden Muhammad Thohir dari Cikunduk, Cianjur.

Masjid An Nur memiliki pemakaman keramat di bagian samping. Karena itu, tempat ini populer juga dengan sebutan masjid keramat. ”Arsitektur masjid ini sama dengan masjid yang ada di Kampung Arab di Surabaya,” kata Bagdja Nugraha, dari Bogor Heritage.

Menurut H Usep, pengurus Masjid An Nur, bagian paling asli dan tua dari masjid tersebut seluas 10 x 10 meter dengan dua menara yang dulunya terpisah dengan bangunan induk masjid.

”Bagian asli ini disebut potongan Masjid An Nur yang ada di kota Tharim di Yaman Selatan. Habib-habib di sini berasal atau turunan dari Yaman selatan. Karena bertambahnya umat yang datang dan berziarah, masjid diperluas. Namun bagian yang 10 x 10 meter itu, termasuk mimbar dan jendela-jendela patrinya, masih tetap asli. Tidak ada yang diubah. Begitu juga rumah tinggal habib pemimpin yang ada di belakang masjid,” tuturnya.

Di kompleks makam di samping barat masjid, ada makam Habib Abdullah bin Muchsin Allatas yang dikenal sebagai Habib Keramat Empang Bogor. Ada enam makam lain yang juga turunan atau kerabat Habib Abdullah.

”Habib Abdullah bin Muchsin Allatas adalah habib pertama yang memimpin di sini. Penziarah makamnya dari sejumlah daerah dan kota, termasuk dari luar negeri. Mereka berziarah karena meyakini akan mendapat berkah,” kata Usep.

Camat Bogor Tengah Usman TZ mengatakan, kawasan permukiman Arab Empang memang banyak yang menarik, kulinernya pun beragam.

”Kehidupan masyarakat di sini semakin ramai menjelang dan selama Ramadhan atau Maulid Nabi Muhammad SAW. Ketika masa itu, penziarah atau wisatawan religi membeludak,” kata Usman yang lahir dan besar kawasan pemukiman arab itu.

Menurut dia, orang Arab datang ke Bogor berbarengan dengan datangnya tentara Banten yang ingin menyerang dan mengislamkan Kerajaan Padjadjaran.

Lima kawasan

Kawasan Empang yang termasuk kawasan permukiman Arab ini merupakan satu dari lima kawasan pusaka yang tertera dalam Panduan Jelajah Kota Bogor. Setiap kawasan memiliki obyek sejarah, budaya, dan wisata kuliner.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com