Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keren, Batik Tulis Motif Dayak

Kompas.com - 25/05/2016, 10:02 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

Semua peralatan seperti canting, lilin hingga kain saat masih harus didatangkan dari daerah Jawa, terutama dari kota asalnya di Yogyakarta.

“Misi saya awalnya hanya untuk pemberdayaan, jadi benar-benar mengenalkan apa itu batik dan batik itu secara definisi adalah teknik atau metodenya yang berasal dari kata kerja membatik,” katanya.

Berangkat dengan misi untuk memperkenalkan batik tulis dan sebagai wujud tanggung jawab melestarikannya, Deny kemudian mengenalkan teknik batik tulis kepada masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggalnya saat ini di Jalan Purnama 2 Gang Usu Kamang Nomor 2, Pontianak, hingga ke sekolah-sekolah.

Lantaran asik dengan proses edukasi dan mengenalkan batik tulis kepada masyarakat dan sekolah-sekolah, Deny belum menghasilkan produk yang bernilai secara profit hingga tahun 2012. Baru kemudian pada tahun 2012, ia bersama rekan-rekannya mulai membuat produk berdasarkan pesanan.

Dalam prosesnya, pola motif yang dijadikan produk didesain dan diobservasi bersama rekannya, terkait dengan tema dan filosofi yang ingin dituangkan ddi atas media kain.

“Jadi awal-awal kadang motifnya kawan yang bikin, kita observasi dan kembangkan, dan yang membatiknya saya,” katanya.

Terkait dengan nilai profit dari hasil produksinya, sejauh ini Deny masih bertahan dengan idealismenya. Saat ini, ia hanya mengerjakan batik berdasarkan pesanan konsumen. Meski diakuinya, bisa saja ia mengambil desain motif yang ada, kemudian diproduksi secara massal di Yogyakarta dengan nilai profit yang tentu saja lebih tinggi.

Namun hal tersebut tidak dilakukannya, karena berpegang pada prinsip yang dianutnya mengacu pada misi awal untuk pemberdayaan dan mengedukasi masyarakat.

“Sebenarnya bisa saja saya produksi di Yogyakarta, tapi jujur saja ego dan idealis saya untuk pemberdayaan dan edukasi tentang batik tulis menjadi nol,” tuturnya.

Deny berharap bisa tetap memproduksi batik tulis yang mengangkat budaya Dayak melalui motif ini, bisa diproduksi di Kalimantan, khususnya di Pontianak. Saat ini, ia bersama rekannya juga membuka semacam workshop di rumahnya.

Meski dengan jumlah sumber daya yang terbatas, Deny meyakinkan kualitas batik tulis corak motif Dayak hasil produksi dari workshopnya itu.

“Secara kuantitas kita memang belum mampu memproduksi dalam jumlah banyak dan masih mengerjakan berdasarkan pesanan saja. Tapi untuk kualitas, kita mampu memberikan yang terbaik dan bisa bersaing,” katanya.

Di workshop yang dikelola bersama rekannya tersebut, Deny juga masih menerima siapa saja yang ingin belajar atau kursus tentang metode batik tulis. Selain itu, ia juga menyatakan siap untuk memenuhi panggilan dari sekolah-sekolah maupun instansi pemerintahan untuk memberikan edukasi dan bimbingan.

Namun, pada prinsipnya, ia lebih memprioritaskan membina pembimbing ketimbang anak didik untuk di sekolah-sekolah maupun instansi. Hal tersebut dilakukannya dengan harapan adanya keberlanjutan yang ditularkan dari pembimbing yang dibinanya kepada anak didik masing-masing, sehingga ia bisa menularkan virus membatik di tempat lainnya.

“Jujur saja saya nggak ngajar tetap di satu sekolah, kita hanya memberikan pelatihan-pelatihan. Karena kalau saya hanya mengajar di satu sekolah saja, kasihan daerah lain yang masih membutuhkan,” akunya.

Dalam perhelatan akbar Pekan Gawai Dayak XXXI yang dipusatkan di Rumah Radakng, Jalan Sutan Syahrir Pontianak, Deny secara khusus mempersiapkan stan yang disewanya sebagai sarana edukasi tentang proses dan teknik batik tulis. Mulai dari proses awal, hingga proses pewarnaan.

Cukup dengan Rp. 45.000, pengunjung bisa langsung mencoba dan membawa pulang hasil batik tulis yang dibuat di stan tersebut. Anda tertarik mempelajari batik tulis dengan corak motif Dayak di Pontianak? Silahkan datang langsung ke workshop Usu Kamang, Deny siap menyambut Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com