Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gurami Sambal Honje dari Ciamis

Kompas.com - 01/06/2016, 07:49 WIB

IKAN gurami yang diolah dengan cara dibakar atau digoreng pasti sudah biasa. Tapi, kalau ditambah dengan sambal honje, dijamin jadi luar biasa. Segar dan sedap, cuma ada di Ciamis.

Ciamis dikenal dengan hasil gurami yang melimpah. Salah satu buktinya bisa ditemukan di Warung Makan Bakar Ikan Hj Imi yang terletak di kawasan Cigembor, Ciamis, Jawa Barat. Lokasi persisnya terletak tak jauh dari Stadion Galuh, Ciamis, sekitar 3 kilometer dari pusat kota.

Di warung makan yang sudah berdiri sejak tahun 1980-an itu, gurami tak hanya disajikan dengan cara dibakar, tapi juga disuguhkan dalam olahan lain berupa gurami goreng, sop gurami, gurami asam manis, dan gurami acar kuning.

Daging ikannya pulen. Tak ada jejak bau amis dan bau tanah karena selain disajikan segar, gurami Ciamis umumnya dibudidayakan di kolam dengan air yang mengalir. Kolam-kolam ikan tersebut dikenal dengan nama balong.

Selain diambil dari balong, ikan gurami di warung Hj Imi juga dipasok dari sejumlah pemasok langganan. Perhatikan saja saat Anda makan di warung tersebut, akan tampak hilir mudik orang membawa tong plastik biru. Isinya ikan mas dan gurami hidup dari kolam-kolam warga. Ikan datang setelah menu dipesan.

”Semuanya dibuat ngadadak (mendadak) untuk menjamin ikan yang disajikan tetap segar sebelum disantap,” kata Nuryani (52), anak keenam Hj Imi yang kini mengelola warung Hj Imi, saat ditemui beberapa waktu lalu.

Gurami bakar andalan warung Hj Imi menjadi menu istimewa karena disajikan dengan sambal honje (kecombrang) yang bercita rasa eksotis.

Bukan diulek bersama cabai, tapi disajikan dalam bentuk kuah sebagai pelengkap gurami bakar ataupun gurami goreng. Asam-segar, membuat selera makan membubung tinggi dan makan tak berhenti.

Konon sambal honje ini merupakan ciri khas warung Hj Imi yang tak dimiliki warung lain dan sudah ada sejak pertama kali warung dibuka. Bahannya sederhana. Terdiri dari bawang merah, kencur, jahe, dan honje gerus yang sebelumnya sudah dibakar di dalam abu panas.

Di tanah Priangan, abu panas dikenal dengan istilah lebu panas. Pembakaran di dalam lebu panas, kata Nuryani, menghasilkan aroma yang lebih kuat sehingga makin sedap.

”Honje yang dipakai yang warnanya putih atau merah muda. Bukan yang warnanya merah tua seperti yang biasa dipakai untuk rujak karena suka luntur. Tapi kalau soal rasa, sih, sama,” tuturnya.

Bahan-bahan tersebut kemudian ditambah dengan air mentimun sehingga terasa semakin segar. Pas disantap dengan gurami bakar ataupun gurami goreng. Rasa asam-segar cocok untuk menetralkan ”rasa ikan” di mulut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

Jalan Jalan
10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

Travel Update
4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai 'Camping' agar Tidak Cepat Rusak

4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai "Camping" agar Tidak Cepat Rusak

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com