Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Sejarah Pacu Jalur, Awalnya Perayaan untuk Ratu Belanda

Kompas.com - 01/06/2016, 10:04 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Pacu jalur adalah ajang pesta rakyat yang selalu ditunggu masyarakat masyarakat Kabupaten Singingi, Riau. Ajang lomba mendayung dengan perahu bermuatan 40-60 orang ini biasanya berlangsung di Sungai Batang Kuantan.

Lomba ini berkembang mengikuti perkembangan zaman dengan luwes. Sejarahnya pun terbilang unik.

"Ribuan orang bersilaturahmi melihat adu cepat dayung panjang. Inilah event yang telah ada satu abad lalu," ungkap Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman pada acara peluncuran Calender of Event Riau 2016 di Balairung Soesilo Soedaman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (27/4/2016) lalu.  

Setelah Indonesia merdeka, pacu jalur dilaksanakan untuk merayakan hari raya Islam seperti Idul Fitri di Riau. Kini, ungkap Arsyadjuliandi, pacu jalur diselenggarakan untuk merayakan kemerdekaan Republik Indonesia. Namun asal usul pacu jalur terbilang unik.

"Pacu jalur dibuat untuk merayakan hari jadi Ratu Wihemnina pada zaman penjajahan Belanda," jelas Arsyadjuliandi.

Perlombaan yang diperkirakan sudah ada sejak tahun 1903 ini kini menjadi agenda tetap Pemerintah Provinsi Riau untuk menarik wisatawan nusantara maupun mancanegara berkunjung ke Riau.

Riuh semangat tim pendayung, warna-warni kostum, dan dentum suara meriam penanda mulai lomba, serta teriakan pemberi semangat menjadi daya tarik khazanah budaya lokal asli Riau yang pantas untuk dinikmati secara langsung. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com