Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Makanan Kaleng, Ini Bekal Ransum yang "Pas" untuk Mendaki

Kompas.com - 05/06/2016, 09:05 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Saat mendaki gunung, makanan instan yang dikemas dalam kaleng menjadi pilihan banyak orang karena faktor kepraktisan. Alangkah baiknya saat mendaki gunung juga memperhatikan asupan nutrisi dari ransum yang dibawa. Tak harus repot, jika Anda tahu tips memilih jenis makanan untuk menjadi bekal selama pendakian.  

"Kalau daging, seperti daging ayam bisa di-smoke (diasap) dulu, dengan di-smoke, konsentrasi lemaknya turun juga kontaminasi bakteri lebih sedikit, jadi lebih bertahan lama. Bisa sampai dua hari," ungkap Chef Suryono ditemui Kompas Travel di acara demosntrasi memasak bahan organik di Eco Music Camp, Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Sabtu (4/6/2016). 

Selain daging, jangan lupakan sayur sebagai bekal pendakian. Nah, menurut Chef Suryono, ada sayur-sayuran yang terbilang lebih awet dibanding jenis sayur lainnya, yakni sayur pokcoy, brokoli, dan wortel. 

Silvita Agmasari Chef Suryono sedang mendemonstrasikan memasak masakan organik di acara Eco Music Camp

"Bisa direbus dulu sebentar, jangan sampai lembek. Terus anginkan dan masukan ke plastik vakum," ungkap Chef Suryono.

Menu lainnya yang dapat menjadi andalan saat mendaki adalah kering tempe. Menurutnya tempe yang digoreng kering terbilang awet dan sangat praktis untuk menjadi lauk pendamping. 

Terakhir Chef Suryono menyarankan, jika tak mau repot atau tak memungkinkan menggunakan cool box (kotak pendingin), ada kunci yang dapat dipraktekan agar ransum makanan untuk mendaki lebih awet.

"Intinya makanan jangan berhubungan langsung dengan udara. Pakai plastik vakum," saran Chef Suryono.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com