Hotel di Taman Safari Prigen Ini Akan Diramaikan Satwa Afrika

PASURUAN, KOMPAS.com - Pengunjung Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur tidak perlu lagi khawatir akan kemalaman saat berwisata. Sebab, pengelola taman safari sudah menyediakan hotel bagi pengunjung yang hendak menikmati satwa lebih dari satu hari.

General Manager Taman Safari II Prigen, I Ketut Gunarta mengatakan, pembangunan hotel yang diberi nama Baobab Safari Resort tersebut sudah pada tahap topping off, yaitu pemasangan atap.

Rencananya, hotel tersebut akan dibuka pada akhir tahun ini. "Rencananya kuartal empat. Jadi akhir tahun ini sudah siap," katanya, Minggu (12/6/2016).

Menurut Ketut, hotel itu dibangun di atas lahan seluas 1,2 hektar. Terdiri dari empat bangunan. Di antaranya tiga bangunan untuk kamar dan satu bangunan untuk gedung utama yang terdiri dari lobi, restoran dan ruang pertemuan.

Total, hotel tersebut akan memiliki 148 kamar. Terdiri dari kelas superior, deluxe dan junior suite. Hotel tersebut direncanakan berdiri dengan level bintang empat.

Di sisi lain, pengunjung yang bermalam di hotel tersebut akan dimanjakan dengan pemandangan satwa afrika. Sebab, di sekeliling hotel tersebut akan dibangun eksebisi African Zoo.

Di antaranya ada kuda nil, kerbau afrika dan badak afrika. "Dari dalam kamar nanti bisa lihat satwa. Dari lobi pun nanti bisa lihat satwa," ungkapnya.

ARSIP TAMAN SAFARI INDONESIA II PRIGEN Suasana saat seremonial topping off Hotel Baobab Safari Resort di Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (12/6/2016).

Ketut manambahkan, alasan pembangunan hotel itu karena kebutuhan dari pengunjung. Pasalnya, pengunjung tidak akan bisa menikmati wahana taman safari secara keseluruhan dalam sehari.

Apalagi, dalam waktu terakhir ini, pengelola taman safari terus menambah wahana wisata.

Saat ini, total ada 21 wahana yang tersedia di lokasi wisata yang ada di lereng Gunung Arjuno tersebut. "Karena kalau berkunjung ke taman safari tidak hanya butuh waktu satu hari," ujar Ketut Gunarta.