Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari “Nafsu" Jenderal MacArthur sampai Pasir Merah Jambu Ada di Sini!

Kompas.com - 22/06/2016, 20:22 WIB
Reza Pahlevi

Penulis

KOMPAS.com – Perang Dunia II adalah teater milik Jenderal Douglas MacArthur. Panglima Perang AS untuk Kawasan Asia Pasifik itu punya ambisi besar merebut Filipina dari cengkeraman penjajah Jepang.

Asal tahu saja, waktu itu Jepang alias Negara Matahari Terbit sedang di puncak kedigdayaan di Asia Pasifik, tepatnya pada kurun 1939 hingga 1942.

Ihwal Jepang yang menjejakkan kaki di Filipina memang membuat AS terhenyak. Filipina adalah negara strategis di Asia Tenggara bagi AS untuk menancapkan pengaruhnya.

Dari situlah "nafsu"  jenderal kelahiran Little Rock, Arkansas pada 26 Januari 1880 untuk merebut Filipina dari tangan Jepang membuncah. Rencana pun disusun. AS tidak bisa langsung masuk ke Filipina tanpa ancang-ancang.

Dus, MacArthur menunjuk salah satu pulau di Hindia Belanda, sebutan untuk Indonesia kala itu, sebagai "pijakan" menuju Filipina. Morotai adalah “pijakan” itu. Sekarang, Morotai merupakan bagian dari Provinsi Maluku Utara.

MacArthur menyulap Morotai menjadi pangkalan militer, dengan tujuh landasan pesawat terbang  dan 3.000 pesawat tempur yang lalu lalang di situ. Perang melawan Jepang pun tak terelakkan.

Baku tembak kedua pihak menyuguhkan pemandangan mengerikan. Kapal-kapal perang kedua belah pihak banyak yang tertembak dan tenggelam di perairan Morotai yang jernih itu.

Singkat kata, AS menang. Filipina pun ada di genggaman tangan Sang Pemenang. "Nafsu" Jenderal MacArthur pun terpuaskan. Namun, bekas-bekas perang masih berceceran di mana-mana, termasuk kapal-kapal karam di perairan Morotai.

Puluhan tahun berlalu, jejak peristiwa suram tersebut justru menjadi potensi baru bagi Indonesia. Morotai menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas.

Tak hanya bekas “nafsu” MacArthur, Morotai juga adalah surga bawah air bagi para penikmat olahraga kelautan seperti menyelam dangkal (snorkeling) dan menyelam dalam atau diving. Potensi Morotai disokong pula oleh Pulau Dodola. Di situ ada 13 titik untuk olahraga selam.

Pasir merah jambu

Pesona Morotai dengan latar belakang sejarahnya, bukan satu-satunya di Indonesia. Negeri ini juga punya banyak pantai, yang itu pun tak hanya ada di Bali, Lombok, atau Raja Ampat.

Facebook Indonesia.Travel/Wonderful Indonesia Pemandangan bawah laut Labuan Bajo
Pink Beach alias pantai merah jambu di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, misalnya. Sesuai namanya, warna pasir pantai di situ memang merah jambu.

Di sini, laut beriak tenang dengan kejernihan air yang memanjakan mata. Snorkeling maupun diving mendapatkan satu lagi lokasi untuk dijelajahi.  Terlebih lagi, lokasinya bisa dijangkau cuma lima belas menit dengan perahu bermotor dari Pelabuhan Labuan Bajo.

Bonusnya, bila menempuh perjalanan petang hari di perairan ini, Anda akan menyaksikan tarian ikan lumba-lumba. Kawanan ikan tersebut tak malu-malu berkejaran di dekat dengan kapal bermotor Anda.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com