Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berjalan di Bawah Cemara Laksana Goa, Oh... Indahnya

Kompas.com - 21/07/2016, 08:42 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Pucuk-pucuk pohon cemara melambai-lambai ditiup angin di obyek wisata Pantai Goa Cemara di Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Bantul, DI Yogyakarta. Seketika kesejukan menyapa siapa pun yang baru saja menjejak ke sana.

Pantai Goa Cemara, begitulah namanya karena rerimbun pohon cemara di kanan-kiri jalan dengan dahannya yang menjuntai saling bertemu membentuk gapura. Mereka yang berjalan di bawahnya serasa berjalan di lorong pohon cemara laksana goa memanjang sekitar 200 meter menuju bibir pantai.

Matahari di Yogyakarta selalu terik, tapi di dalam lorong goa ini jadi tak akan merasa panas. Sungguh rimbun, adem, dan indah di pandang mata. Kesan pantai yang panas dan gersang, langsung sirna begitu datang ke sini.

“Rasanya dingin di sini dan sekarang sudah sangat ramai,” kata Anik, seorang pengunjung yang jauh-jauh datang dari Sunter, Jakarta Utara.

Pantai Goa Cemara dibuka belumlah lama. Dulunya pantai ini tempat para nelayan memancing mencari ikan. Jauh sebelum Goa Cemara jadi populer, wisatawan lebih memilih pantai-pantai lain di kanan kirinya, seperti Parangtiritis, Pantai Depok, Pantai Kuwaru, hingga Pantai Baru.

KOMPAS.com/DANI J Pantai Goa Cemara di Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Bantul, Yogyakarta, berpasir hitam.
Pada suatu waktu, warga menemukan penyu terdampar di pantai itu. Mereka juga menemukan ratusan tukik, anak penyu, di pasir. Sejak itu, pantai mulai banyak dikunjungi orang.

Seiring perkembangan media sosial, pantai makin populer didukung banyaknya orang yang mengunggah foto obyek wisata tersebut.

“Sekitar dua atau tiga tahun belakangan ini baru mulai dibuka dan pemerintah turun mengelola pantai ini. Pembangunan gapura pantai pun didanai,” kata Surati, warga yang tinggal di Kilometer 1 Glagahan, Bantul.

Pantai terus berkembang termasuk di kanan-kiri sepanjang jalan menuju pantai, terdapat kios-kios makanan, minuman, juga penjual suvenir. Kendati relatif baru, fasilitas obyek wisata ini cukup lengkap dengan adanya toilet dan mushala.

KOMPAS.com/DANI J Pantai Goa Cemara di Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Bantul, Yogyakarta juga dilengkapi arena bermain anak anak, berkuda, ATV, warung makan, dan penjual suvenir.
Beberapa wahana permainan seperti ATV dan berkuda menyusuri pantai, odong-odong, juga tersedia untuk pengunjung. Tarif ATV Rp 50.000 untuk mengelilingi lokasi pantai. Masuk ke obyek wisata pantai ini terbilang murah. Motor berisi 2 orang Rp 5.000 sedangkan mobil, tergantung jumlah penumpang yang ada.

Selain itu juga terdapat sebuah mercusuar setinggi kurang lebih 40 meter. Mercusuar ini boleh dinaiki oleh pengunjung, hanya saja dibatasi dua pengunjung sekali naik. Tiket untuk naik ke mercusuar cukup murah, Rp 5.000 untuk dua orang.

Selain dipayungi cemara, daya tarik lain adalah pasirnya yang hitam berkilau dengan deburan ombak yang kencang dan cukup tinggi. Tak heran, di pantai ini pengunjung dilarang berenang atau mandi karena dinyatakan berbahaya. Ada menara pengawas untuk memantau pengunjung yang bermain di sekitar pantai. “Pasir hitamnya sangat halus,” kata Anik.

Sekadar bermain air atau mencelupkan kaki di bibir pantai dibolehkan. Tak lebih dari itu. Kendati demikian, pengunjung cukup merasa puas walau sekadar bermain pasir atau duduk-duduk di pasir pantai di bawah naungan dahan-dahan pohon cemara udang yang rimbun.

Bahkan, beberapa orang merasa tertarik duduk di dahan cemara yang cukup mudah dijangkau. Seperti Kuswantoro, pengunjung dari Jakarta yang membawa keluarganya berlibur ke Pantai Goa Cemara.

KOMPAS.com/DANI J Pantai Goa Cemara di Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Bantul, Yogyakarta dipenuhi rimbun pohon cemara.
Meski ia sering pulang kampung ke Wates, Kulonprogo, Yogyakarta, ia baru tahu ada tempat wisata yang begitu indah tak jauh dari kampungnya.

“Biasanya paling ke Glagah, tapi begitu dengar ada informasi Pantai Goa Cemara yang indah, kami langsung ke sini,” tuturnya yang membawa rombongan keluarga 10 orang.

Ternyata memang indah dan sejuk. Ia tak merasa rugi mendatangi Goa Cemara. Namun sayang, karena ia datang sudah agak sore, beberapa arena permainan tidak sempat dijajal anak-anaknya. Begitu pun dengan keberadaan mercusuar dan pusat konservasi penyu. “Tapi sangat puaslah dengan suasananya yang sejuk dan pemandangannya yang indah,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com