Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik, Ada Festival Padi di Banyuwangi

Kompas.com - 22/07/2016, 11:03 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kabupaten Banyuwangi menggelar Festival Padi di Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Rabu (20/7/2015). Kegiatan yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival tersebut, menampilkan tradisi para petani di musim awal tanam padi.

Ritual diawali dengan "tiris" yaitu ritual selamatan dengan tiga jenis tumpeng yaitu tumpeng gunung, tumpeng bucung, dan tumpeng kunir. Mbah Sanusi, sesepuh Desa Sumbergondo kepada Kompas.com menjelaskan jika tumpeng gunung dan tumpeng bucung adalah simbol jika hidup itu harus lurus dan jujur. Sedangkan tumpeng kunir yang diikat janur mewakili dari nur, asal mula jiwa yang hidup.

"Ada juga cok bakal, sesajen yang diletakkan di daun pisang. Isinya kacang, telur, madu, beberapa hasil bumi serta kembang tiga warna. Ini adalah simbol dari sumber pangan manusia," jelasnya.

Ira Rachmawati / Kompas.com / Banyuwangi Membajak sawah menggunakan kerbau di Festival Padi Banyuwangi

Selanjutnya cok bakal diletakkan di pintu air utama yang mengaliri sawah-sawah serta di pojok sawah. Sebelum dimakan bareng, tumpeng didoakan oleh sesepuh desa di sepanjang jalan desa dipinggir sawah.

"Usai makan tumpeng bersama, tanam padi baru dimulai," kata Mbah Sanusi.

Ratusan masyarakat termasuk juga para siswa kemudian berbaur bersama mengikuti proses tanam padi, mulai membajak sawah dengan singkal (bajak) yang ditarik sepasang kerbau, teramasuk meratakan tanah (ndaru), dan menanam padi.

"Ada dua puluh kerbau yang membajak sawah seluas 20 hektar untuk festival padi ini," jelas Susanto Wibowo, Camat Glenmore kepada Kompas.com Rabu (20/7/2016).

Pada acara tersebut ada tiga dusun yang bergabung yaitu Dusun Salamrejo, Gunungsari dan Kalisepanjang.

"Mereka lah yang akan memulai pesta padi ini," ujar Susanto.

Ira Rachmawati / Kompas.com / Banyuwangi Selamatan sebelum musim tanam dimulai di Festival Padi Banyuwangi
Ia menjelaskan ada 340 petani yang terlibat dalam festival ini yang akan memulai ritual bercocok tanam di lahan 20 hektar. Lahan tersebut terbagi dalam tiga sawah yang berbeda dan menampilkan tiga tahapan bercocok tanam padi dengan cara tradisional, yakni menggunakan sapi untuk membajak sawah dan menggunakan tangan saat menanam padi dengan cara berjalan mundur.

"Ritual ini akan kami kenalkan kepada wisatawan yang datang ke Desa Sumbergondo. Bisa menjadi potensi wisata karena sawah di sini ada 400 hektar," jelasnya.

Banyuwangi sebagai lumpung padi di Jawa Timur menjadi andalan dalam memenuhi suplai beras di Jawa maupun Indonesia timur. Pada Semester pertama tahun 2016, tingkat produktivitas padi di Banyuwangi mencapai 65,30 kwintal per hektar. Sampai bulan Juni 2016, ada 424.998 ton padi yang dipanen dari 64.967 Ha sawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com