MENTARI dari Timur mulai menyinari Lembah Kampung Sar, Desa Kombo, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (13/7/2016) lalu.
Sebagian warga Lembah Kampung Sar sudah bangun. Sebagian lagi masih tidur lelap. Sinar matahari membangunkan warga masyarakat di kampung tersebut untuk memulai beraktivitas di hari itu. Sebagian warga pergi ke ladang untuk memindahkan hewan ternaknya seperti kerbau, sapi, kambing dan ternak-ternak lainnya.
Saya pun bangun untuk menikmati keindahan sinar matahari di Lembah Kampung Sar itu. Keajaiban sinar matahari memberikan suasana berbeda di Lembah Kampung Sar. Lembah Kampung Sar diapit oleh empat gunung kecil.
Saya membangunkan saudara saya, Matias Dandung untuk menyiapkan diri berpetualang menuju ke Air Terjun Bensu Rewung di kawasan hutan Golo Tando yang terletak di sekitar Kampung Beong.
Setelah sarapan pagi sekitar jam 07.00 Wita, di rumah keluarga di Lembah Kampung Sar, saya bersama dengan saudara Matias Dandung dan saudara sepupu, Titus Kajo serta seorang keponakan, Klemen, mempersiapkan diri untuk mulai berpetualang di alam bebas di kawasan hutan Golo Tando.
Sekitar 07.30 Wita, kami berempat mulai beranjak dari rumah dengan melewati Sungai Sar. Lalu, berjalan di jalan mendaki menuju ke Kampung Beong.
Selanjutnya kami dipersilakan masuk rumah. Tak lama kemudian, suguhan minuman kopi Robusta dan Arabika diantar oleh anggota keluarga di rumah tersebut. Rasa kekeluargaan sangat dalam sambil minum kopi.
Kampung Beong berada di sebuah bukit yang diapit oleh berbagai hutan asli di sekitarnya. Kampungnya sejuk, tenang, sepi dan suara-suara burung memberikan suasana berbeda di kampung tersebut.
Mulailah bertualang
Sehabis minum kopi, tim petualang mulai bertambah, dimana empat warga Kampung Beong, Agustinus Nudin, Oncik, Topan, dan Sabinus bergabung bersama kami. Dan empat warga kampung Beong ini yang mengetahui lokasi obyek air terjun Bensu Rewung.
Persiapan apa adanya. Yang disiapkan oleh mereka adalah air minum satu jeriken, parang, serta beberapa kebutuhan lainnya, juga telepon seluler tak ketinggalan.
Sekitar 08.30 Wita, kami berdelapan mulai menyusuri Kampung Beong, melewati Dusun Tonggong Dole. Kami melewati sebuah kapela Gereja Katolik Beong. Selanjutnya kami melewati sebuah lapangan sepak bola.
Berpetualang segera dimulai dengan memasuki kawasan hutan Golo Tando. Hutannya masih terjaga dengan baik dengan pohon-pohon besar. Terus menuruni lembah di tengah hutan lebat yang dipandu oleh warga Kampung Beong.