Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Palembang, Mengelola Jejak Sejarah di Sungai Musi

Kompas.com - 12/08/2016, 17:32 WIB

Penerbangan langsung

Raimon mengatakan, pemkot optimistis pengembangan wisata di tepian Sungai Musi dapat menarik minat wisatawan, terutama dari kota dan negara yang memiliki rute penerbangan langsung dengan Palembang, seperti Surabaya, Bali, Yogyakarta, Bandung, Medan, Bangka Belitung, Pekanbaru, Jambi, dan Bengkulu. Adapun untuk penerbangan internasional, Palembang sudah terhubung dengan Singapura dan Kuala Lumpur, Malaysia.

Bahkan, untuk Bali, kata Raimon, pihaknya bekerja sama dengan Asosiasi Agen Perjalanan dan Wisata untuk menyediakan paket khusus yang memungkinkan wisatawan dari Bali mampir sejenak di Palembang. ”Saat ini, kami sedang membicarakan konsepnya,” ujar Raimon.

Untuk menunjang wisata sungai, pemkot menyediakan tiga bus air dan sebuah kapal pesiar bagi wisatawan yang akan berkunjung ke perkampungan etnis ataupun ke Pulau Kemaro. Namun, peminat bus air dan kapal pesiar ini sedikit, salah satunya karena mahal.

Harga sewa bus air berkapasitas 40 orang ini sebesar Rp 1,2 juta. Adapun harga sewa kapal pesiar dengan kapasitas 70 orang sebesar Rp 7 juta. Wisatawan, terutama yang tak berombongan, lebih memilih menggunakan perahu ketek.

Permasalahan lain adalah sampah yang menumpuk di tepi Sungai Musi, terutama saat air sungai surut. Dan, sampah justru banyak menumpuk di sejumlah kawasan yang menjadi prioritas pengembangan wisata, seperti Pulau Kemaro, Kampung Arab, dan Kampung Kapitan.

Permasalahan itu harus segera diatasi, apalagi pariwisata sungai ini akan disajikan kepada para atlet Asian Games ke-18 pada September 2018. (Rhama Purna Jati)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 Agustus 2016, di halaman 23 dengan judul "Mengelola Jejak Sejarah di Sungai Musi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com