Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Kota Yogyakarta Kembangkan Daya Tarik Baru

Kompas.com - 15/08/2016, 20:14 WIB

SELAMA bertahun-tahun, pariwisata Kota Yogyakarta bergantung pada obyek wisata yang itu-itu saja. Ketika kabupaten sekitarnya berlomba memunculkan destinasi baru, Yogyakarta masih mengandalkan Malioboro, Keraton, Taman Pintar, dan Kebun Binatang Gembira Loka.

Harus diakui, obyek-obyek wisata andalan Kota Yogyakarta memang masih mendatangkan wisatawan dalam jumlah banyak, bahkan meningkat.

Kawasan Malioboro, contohnya, tetap dipadati ribuan pengunjung saat akhir pekan. Meski trotoar sisi timur Malioboro tak lagi diperbolehkan sebagai tempat parkir sepeda motor sehingga pengunjung harus berjalan kaki lebih jauh, wisatawan tetap berdatangan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta, jumlah wisatawan yang datang ke Yogyakarta pada 2015 sebanyak 5.619.231 orang terdiri dari 5.338.352 wisatawan Nusantara dan 230.879 wisatawan mancanegara. Jumlah wisatawan pada 2015 tersebut meningkat sekitar 7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Namun, jika dilihat lebih detail, ternyata ada penurunan jumlah wisatawan di beberapa obyek wisata. Penurunan antara lain terjadi di Keraton Yogyakarta dan sejumlah obyek wisata sekitarnya. Pada 2015, jumlah wisatawan ke Keraton Yogyakarta 601.593 orang atau menurun 31,6 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 880.422 orang.

Penurunan kunjungan wisatawan juga terjadi di Taman Sari, situs yang dahulu merupakan taman dan kolam pemandian milik Keraton Yogyakarta.

Tahun lalu, wisatawan yang datang ke Taman Sari 399.970 orang atau menurun 8,9 persen dibandingkan dengan pada 2014. Fenomena serupa terjadi di Museum Kereta Keraton dan Taman Pintar yang masing-masing turun 35,6 persen dan 6,1 persen.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sudiyanto menilai, paling tidak ada dua faktor yang menyebabkan jumlah kunjungan wisatawan ke obyek wisata sekitar Keraton Yogyakarta menurun. Faktor pertama terkait akses menuju obyek-obyek wisata tersebut.

Mulai akhir 2014, Pemerintah Kota Yogyakarta mengubah pengaturan lalu lintas di sekitar Keraton. Sejak saat itu, bus pariwisata dilarang memasuki wilayah sekitar Keraton Yogyakarta dan dilarang parkir di Alun-alun Utara Yogyakarta untuk menjaga kelestarian kawasan cagar budaya itu.

”Larangan itu sebenarnya tidak masalah asalkan ada tempat parkir lain yang memadai. Namun, saat ini hanya ada dua tempat parkir sekitar Keraton sehingga tak cukup untuk menampung semua bus pariwisata, terutama saat musim liburan,” ujar Sudiyanto.

Faktor kedua, yakni berkembangnya berbagai daya tarik wisata baru di DIY. Sejak beberapa tahun terakhir, muncul obyek-obyek wisata baru di empat kabupaten sekitar Yogyakarta, yakni Gunung Kidul, Kulon Progo, Bantul, dan Sleman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com