Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Kota Yogyakarta Kembangkan Daya Tarik Baru

Kompas.com - 15/08/2016, 20:14 WIB

Promosi melalui media massa konvensional atau pameran di negara lain, menurut Eko, bisa jadi kini tidak terlalu efektif. Karena itu, Pemkot Yogyakarta bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia Tbk mengembangkan aplikasi telepon cerdas bernama Hi Jogja. Aplikasi Hi Jogja berisi berbagai informasi terkait pariwisata di Yogyakarta, yakni obyek wisata, hotel, restoran, dan tempat-tempat menarik lainnya.

Dengan membuka aplikasi itu, wisatawan bisa dengan mudah menemukan rekomendasi tempat yang bisa mereka kunjungi saat berwisata di Kota Gudeg. Selain aplikasi Hi Jogja, juga ada sejumlah aplikasi panduan jalan-jalan ke Yogyakarta yang dibuat pihak lain, termasuk aplikasi Jogja Istimewa yang dikembangkan Pemerintah Daerah DIY.

Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di sektor pariwisata, ujar Eko, juga perlu ditingkatkan. Apalagi, selama ini kebanyakan warga lokal Yogyakarta masih menduduki posisi rendah dalam sektor pariwisata, misalnya menjadi petugas keamanan atau resepsionis hotel.

Pemkot menggelar pelatihan terkait pariwisata, misalnya pelatihan untuk agen perjalanan, pelatihan untuk pelaku bisnis spa, atau pelatihan untuk pengelola museum. April lalu, Pemkot Yogyakarta memfasilitasi uji kompetensi bagi sejumlah karyawan hotel nonbintang.

Namun, Eko mengingatkan, peningkatan kualitas SDM pariwisata tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Para pelaku usaha juga harus aktif meningkatkan kualitas karyawan mereka agar mampu melayani wisatawan dengan baik.

Perkembangan pariwisata di Yogyakarta dan sekitarnya juga menarik minat investor membangun hotel di Yogyakarta. Namun, karena jumlah hotel sudah terlalu banyak, Pemkot Yogyakarta menghentikan sementara penerbitan izin mendirikan bangunan (IMB) hotel baru sejak 2014 hingga akhir tahun ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik DIY, pertumbuhan hotel berbintang pada 2010-2013 sekitar 85 persen, yaitu dari 21 unit menjadi 39 unit. Pertumbuhan hotel nonbintang pada 2010-2013 sekitar 9 persen, yaitu dari 362 unit menjadi 353 unit. Jumlah hotel yang terlalu banyak memunculkan persaingan ketat dan masalah lingkungan. (Haris Firdaus)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 Agustus 2016, di halaman 23 dengan judul "Saatnya Kembangkan Daya Tarik Baru".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com