Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penikmat Durian Punya Karakteristik Tersendiri, Anda yang Mana?

Kompas.com - 27/08/2016, 14:16 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia sebagai negara tropis adalah negara yang kaya akan buah-buahan. Salah satu buah yang terkenal dari Indonesia adalah Si Raja Buah alias durian.

Uniknya, menurut Diah Iswari, Ketua Panitia Fruit and Veggie Festival, penikmat durian di Indonesia memiliki karakteristik tersendiri.

"Sepuluh persen orang Indonesia itu maniak durian, sepuluh persennya lagi sangat tidak suka durian, dan sisanya 80 persen itu suka durian. Jadi bisa dibilang pasar durian di Indonesia itu ya sebesar 90 persen," kata Diah di Jakarta, Sabtu (27/8/2016).

Maniak durian, menurut Diah, adalah orang yang sangat cinta akan durian, di mana saja ada durian orang tersebut akan sengaja datang. Sedangkan penyuka durian adalah orang yang sekadar menikmati durian saat memang ada durian.

"Kalau orang yang tak suka durian rasanya tak perlu lagi dijelaskan. Anda pasti memiliki teman yang mencium bau durian saja mereka sudah jijik bukan?" sambung Diah.

Nah, di antara persentase tersebut, Diah kemudian membagi lagi selera para pecinta durian. "Sebenarnya semua tergantung selera, tapi kalau saya tanya orang-orang, kalau perempuan atau ibu-ibu lebih suka durian yang manis. Kalau laki-laki atau bapak-bapak lebih suka durian yang pahit," tutur Diah.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Salah satu buah durian lokal Banyuwangi yang memiliki warna oranye.
Perempuan pecinta durian, lanjut Diah, juga biasanya tak sanggup makan durian dalam jumlah banyak, sampai satu atau dua buah.

"Mereka biasanya lebih kuat makan yang olahan, sepeti pancake atau es krim durian. Beda sama bapak-bapak satu dua buah juga mereka sanggup," tambah Diah.

Jadi Anda termasuk dalam kategori mana, maniak, penyuka, atau justru pembenci durian?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com