Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Tempat Wisata di Indonesia yang Kotor dan Tidak Aman

Kompas.com - 10/09/2016, 19:50 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Kebersihan dan keamanan masih menjadi masalah dalam pengembangan wisata di Indonesia. Banyak destinasi wisata yang masih kotor dan belum menjamin keamanan bagi para wisatawan.

Hal itu disampaikan oleh Kasubid Pengembangan Sadar Wisata pada Kementerian Pariwisata RI Arum Damarintyas. Menurutnya, salah satu lokasi wisata yang masih kotor dan minim pengamanan adalah lokasi wisata pantai.

"Masih banyak (yang kotor dan tidak aman). Terutama di tempat-tempat wisata yang pantai. Pantai-pantai di Indonesia itu masih kotor. Banyak sampah-sampah plastik," katanya saat menghadiri gerakan sadar wisata dan aksi sapta pesona di Taman Merjosari, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/9/2016).

Selain soal kebersihan dan keamanan, Indonesia menurut Arum masih minim toilet yang bersih. Ia menyebut masih banyak toilet umum untuk wisatawan yang kotor. Padahal itu berpengaruh terhadap kesan lokasi wisata di Indonesia dimata para wisatawan.

"Permasalahan wisata di Indonesia tuh selain sampah juga toilet. Toilet itu, wisatawan datang dari pesawat, kadang-kadang orang males kan pipis di pesawat, nyari ah WC di bandara. Tapi kadang di bandara juga kotor," ungkapnya.

"Kita kan ada penelitian, kita ada kemunduran sanitasi dan kebersihan. Biasanya (toilet) kotor, tidak ada tisunya, ada kecoaknya. Wisatawan tidak suka seperti itu," imbuhnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Arum menyebut butuh peran serta masyarakat. Menurutnya, masyarakat tidak boleh berperan pasif hanya sebagai penonton. Melainkan masyarakat juga harus pro aktif dalam menjaga kebersihan dan keamanan lokasi wisata.

"Memang kita harus menyadarkan masyarakat. Revolusi mental kata Pak Presiden. Makanya kita harus meningkatkan kesadaran masyarakat. Masyarakat dalam hal ini tidak hanya sebagai penonton, tapi juga harus berpartisipasi. Karena masyarakat merupakan stakeholder untuk pengembangan kepariwisataan selain pemerintah," jelasnya.

"Masyarakat juga sebagai tuan rumah. Makanya masyarakat harus menciptakan daerahnya yang bersih, yang aman dan sehat supaya menarik wisatawan," imbuhnya.

Sampai saat ini, pihaknya masih melakukan kunjungan ke tiap-tiap daerah. Terutama daerah yang lokasi wisatanya masih kotor dan tidak aman. "Kita melihat destinasinya, mana yang kotor. Yang perlu kita benahi. Sampahnya masih banyak," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com