Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggemaskan, Bermain dengan Kelinci di Lucky Bunny Cafe Chiang Mai

Kompas.com - 30/09/2016, 15:07 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

CHIANG MAI, KOMPAS.com - Saat Pudding keluar kandang, semua pengunjung kafe langsung berteriak "aaaawww" saking gemasnya. Pudding adalah nama kelinci pertama yang akan bermain dengan kami hari itu. Warnanya putih bersih, dengan mata berwarna merah dan telinga mungil yang menutup ke belakang kepala.

"Come here, Pudding," tutur salah satu penjaga kafe sekaligus pawang kelinci yang menemani KompasTravel berkunjung ke Lucky Bunny Cafe beberapa waktu lalu. 

KompasTravel mengunjungi kafe kelinci ini bersama rombongan dari Tourism Authority of Thailand (TAT). Lucky Bunny Cafe terletak di 84/5 Moo 10 Soi Wat U Mong Road Suthep, Chiang Mai, Thailand. Kafe ini pertama buka di Bangkok pada 2013. Setahun kemudian, Lucky Bunny Cafe pindah ke Chiang Mai.

Kafe ini terbagi menjadi dua lantai. Lantai bawah digunakan untuk kafe dan tempat dipajangnya ratusan pernak-pernik bertema kelinci. Lantai atas merupakan sebuah ruangan penuh kandang kelinci, dengan meja berbentuk lingkaran yang dikelilingi bangku-bangku kecil. Pendingin udara selalu menyala untuk menjaga suhu ruangan agar nyaman bagi kelinci.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Lucky Bunny Cafe terletak di 84/5 Moo 10 Soi Wat U Mong Road Suthep, Chiang Mai, Thailand. Kafe ini pertama buka di Bangkok pada 2013. Setahun kemudian, Lucky Bunny Cafe pindah ke Chiang Mai.
Sambil menunggu rombongan sebelumnya selesai, KompasTravel dibolehkan memesan minuman.

"Pudding Coconut dan Creme Brulee adalah dua minuman favorit di sini," tutur Katerine, pemilik Lucky Bunny Cafe.

Namun berhubung cuaca mendung dan langit sedang gloomy, saya memesan secangkir Almond Chocolate Tea.

Beberapa anggota rombongan memesan Ice Chocolate, Ice Mocha, serta Creme Brulee. Minuman-minuman ini akan disajikan begitu pengunjung selesai bermain kelinci.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Kafe ini terbagi menjadi dua lantai. Lantai bawah digunakan untuk kafe dan tempat dipajangnya ratusan pernak-pernik bertema kelinci.
Soal pemeliharaan, kelinci memang tergolong lebih sulit dibanding kucing atau anjing. Untuk bermain dengan kelinci-kelinci di sini, pengunjung harus melewati beberapa prosedur.

Pertama, semua pengunjung harus melepas alas kaki dan menggantinya dengan sandal bergambar kelinci yang telah tersedia.

Kedua tangan kemudian disemprot cairan antiseptik. Begitu masuk lantai atas, celemek bergambar kelinci diberikan kepada tiap pengunjung.

Kembali ke Pudding. Kelinci seberat satu kilogram itu mulai hilir-mudik di meja bundar nan empuk yang dikelilingi pengunjung. Sang pawang kelinci kemudian memberikan pakan kelinci ke beberapa pengunjung.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Makanan kelinci menjadi umpan bagi Pudding untuk menghampiri dan loncat ke pangkuan Anda. Oleh karena itu, kedua kaki harus dirapatkan agar memudahkan Pudding untuk melompat ke pangkuan.
Makanan kelinci itu menjadi umpan bagi Pudding untuk menghampiri dan loncat ke pangkuan Anda. Oleh karena itu, kedua kaki harus dirapatkan agar memudahkan Pudding untuk melompat ke pangkuan.

Usai bermain dengan Pudding, sang pawang mengeluarkan kelinci lainnya. Kali ini yang keluar kandang adalah Oreo, kelinci berwarna abu-abu dengan telinga menjulur panjang.

Dibanding Pudding, kelinci seberat tiga kilogram itu lebih aktif. Dia dengan cekatan melompat ke pangkuan pengunjung satu ke pengunjung lainnya. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com