Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Belajar "Surfing" untuk Pemula di Bali

Kompas.com - 05/10/2016, 11:06 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KUTA, BALI - Olahraga selancar atau surfing nampak begitu menggugah ketika melihat seseorang menantang ombak besar, kemudian meliukkan papan dan tetap tegap mesti digulung ombak. Sama sekali tak mustahil jika Anda ingin belajar olahraga air satu ini. Salah satu lokasi tepat untuk belajar selancar adalah di Pantai Kuta, Bali.

Ada banyak operator untuk belajar selancar di Pantai Kuta, Bali. Dekom adalah salah satu operator selancar yang lokasinya strategis, yakni terletak persis di sebelah papan nama Pantai Kuta, Bali.

"Kalau di sini yang lebih banyak belajar orang Jepang dan Korea. Orang lokal (Indonesia) hanya 15 persen saja," kata resepsionis Dekom. Benar saja, hari itu, Selasa (27/9/2016) ada enam wisatawan Jepang yang tertarik untuk belajar selancar.

Sebelum memulai sesi belajar, peserta diharuskan menonton tayangan mengenai pengetahuan dasar selancar. Mulai dari penggunaan alat, teknik, sampai dengan antisipasi bahaya. Kurang lebih 15 menit setelah tayangan selesai, peserta kemudian akan diminta untuk mengganti baju berenang. 

Selesai ganti baju, kegiatan selanjutnya adalah belajar gerakan selancar di darat, tepatnya di Pantai Kuta. Untuk pemula papan selancar yang digunakan ukurannya agak besar dan berbentuk oval. Papan dengan bentuk ini disebutkan Alex, pelatih selancar di Dekom lebih aman bagi pemula karena lebih seimbang.

Sedangkan papan selancar yang lebih pendek dan runcing seperti yang sering dilihat di film, lebih cocok untuk bermanuver di ombak. Tentunya bagi yang memiliki kemampuan selancar yang sudah lebih baik. 

KOMPAS.com/SRI LESTARI Wisatawan surfing di Pantai Kuta
Alex sang pelatih kemudian meminta para murid, alias peserta kelas selancar untuk mempraktikkan gerakan yang telah dilihat di tayangan televisi di atas pasir.

"Tiduran dulu, angkat badan lalu berdiri dengan kaki kiri atau kanan yang ke depan, badan agak sedikit membungkuk," kata Alex. Gerakan ini kemudian diulang terus menerus. 

Setelah dirasa gerakan sudah tepat, Alex yang lancar berbahasa Jepang ini kemudian langsung meminta para muridnya untuk praktek langsung di laut. "Pantai kuta ini cocok untuk belajar pemula karena tak ada karang," kata Alex. 

Miyako, wisatawan asal Jepang mencoba gerakan selancar yang telah diajarkan. Sekali coba ia terjatuh karena belum dapat menjaga keseimbangan. Begitu juga pada percobaan kedua kali.

Pada percobaan ketiga kali, Miyako mulai menguasai keseimbangan dan ia berteriak senang sembari tertawa ketika dapat berdiri tanpa terjatuh diatas papan yang bergerak dihempas ombak.  "Sebenarnya tak susah yang penting jangan takut dan gerakannya harus benar," kata Alex.

Tak hanya Miyako, ada juga anak-anak dari Australia yang dalam percobaan keduanya sudah lancar berselancar di papan selancar mini. 

Berselancar ternyata tak begitu sulit, asal benar kata Alex jangan takut dan menyiapkan energi yang cukup. Sebab berdiri layaknya gerakan push up di papan selancar, kemudian menyeret papan ke tengah laut untuk mendapat ombak adalah kegiatan yang menguras tenaga.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisman di Pantai Dreamland, Badung, Bali.
Namun ketika Anda dapat berdiri di papan selancar sembari dihempas ombak, akan menimbulkan kepuasan tersendiri. Tak heran olahraga ini membuat ketagihan karena perasaan menyenangkan yang ditimbulkan saat dapat menguasai ombak. 

Bagi Anda yang tertarik untuk belajar selancar, Anda perlu mengocek Rp 300.000 untuk satu kali sesi latihan berdurasi dua jam.

Perlu dicatat harga tersebut adalah harga bagi para wisatawan lokal, wisatawan mancanegara dibanderol dengan harga yang berbeda. Beberapa operator, seperti Dekom menyediakan fasilitas antar jemput ke hotel. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com