Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profesi Penuh Tantangan, Jadi "Chef" di Pesawat Garuda Indonesia

Kompas.com - 08/10/2016, 10:00 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Profesi chef begitu penuh tantangan. Apalagi jika profesi tersebut dilakukan pada ketinggian puluhan ribu kaki.

Merdian Fernandes (31) adalah salah satu chef untuk kabin First Class di pesawat Garuda Indonesia. Dia menyuguhkan makanan langsung ke penumpang penerbangan internasional.

"Sudah sejak 2013 menjadi chef untuk kabin First Class. Menu yang disajikan selalu dinamis, diganti per tiga sampai enam bulan sekali," tutur Merdian yang akrab disapa Andes kepada KompasTravel pada acara Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2016 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat (7/10/2016).

(Baca juga: Empat Warna Seragam Pramugari Garuda, Apa Bedanya?)

Sejak 2013 pula, Garuda Indonesia menyuguhkan konsep baru in flight dining dengan cara penyajian langsung oleh chef  di kabin First Class dan Business Class. Ini berlaku untuk rute penerbangan internasional yakni Jakarta-London, Jakarta-Amsterdam, dan Jakarta-Narita.

"Ada dua chef dalam tiap flight, satu di Business Class dan satu di First Class. Kami yang langsung menata dan menyuguhkan tiap meal di dua kabin tersebut," paparnya.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Contoh dessert yang disajikan di Business Class dan First Class Garuda Indonesia.

Menjadi chef di ketinggian puluhan ribu kaki punya banyak suka dan duka bagi Andes.

"Dalam penerbangan, kami hanya membawa bahan-bahan yang terbatas. Namun terkadang ada permintaan khusus dari penumpang. Misal, makanannya harus gluten free," paparnya.

Mau tidak mau, para chef di pesawat harus bisa memanfaatkan bahan baku yang ada.

"Harus bisa menyesuaikan permintaan dengan bahan baku yang ada," tambah Andes.

Kendala lainnya adalah ruang yang terbatas untuk finishing tiap makanan. Dalam penerbangan Garuda Indonesia, lanjut Andes, tiap piring ditata di atas pesawat. Chef harus terbiasa dengan dapur yang sempit dan turbulensi pesawat. 

"Istilahnya, berbagi dapur dengan ruangan-ruangan lainnya di dalam pesawat. Ini juga jadi kendala," paparnya.

Meski begitu, banyak hal menyenangkan yang dialami Andes selama jadi chef dalam pesawat.

"Bertugas menjadi menyenangkan karena saya melayani penumpang dari berbagai latar belakang," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com