Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Ampat dan 4 Ikon Wisata Indonesia di New York, Upaya Menarik Turis Amerika Serikat

Kompas.com - 08/10/2016, 16:31 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Birunya laut Raja Ampat muncul di Times Square, Manhattan, New York Amerika Serikat. Sebuah promosi media luar ruang berupa billboard bergambarkan laut serta pulau-pulau di Raja Ampat terpasang sejak Senin (3/10/2016) menyusul empat billboard ikon pariwisata Indonesia lainnya yang terlebih dulu telah hadir.

"Raja Ampat merupakan destinasi yang eksotik dan tempat diving yang terindah di dunia dan juga merupakan biota bawah laut terkaya di dunia," kata Kepala Bidang Komunikasi Media Ruang Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, Elizabet Hutagaol saat KompasTravel konfirmasi tentang alasan memilih Raja Ampat untuk promosi billboard tersebut, Rabu (5/10/2016) sore.

Ia menyebutkan Raja Ampat memiliki 540 spesies terumbu karang dan 75 persen terumbu karang di dunia ada di Raja Ampat. Hal itu diperjelas dengan slogan yang dituliskan Kementerian Pariwisata yakni "Escape to a Magic Place".

"Visa Free," seperti terlihat tulisan berwarna merah berbentuk cap di billboard Raja Ampat di Times Square. Elizabet mengatakan billboard Raja Ampat akan dipasang di  5 Times Square & 42nd (Panel 5) F/N. Sementara untuk ukuran billboard yaitu 36 x 85 kaki.

"Untuk Raja Ampat akan mulai hari ini 3 Oktober hingga 30 Oktober," tambahnya.

(Baca: Giliran Raja Ampat Tampil di Times Square New York)

Pemilihan Times Square juga dipertimbangkan oleh Kementerian Pariwisata. Hadirnya billboard Wonderful Indonesia di Times Square juga menjadi sejarah tersendiri bagi dunia pariwisata Indonesia di Amerika Serikat.

"Time Square adalah titik point wisatawan di dunia yang berkunjung ke New York. Juga tempat hilir mudik masyarakat New York dan di sana juga tempat produk-produk di dunia memasang iklan. Ini yang pertama kali beriklan berbentuk media luar ruang di Amerika Serikat," kata Elizabeth.

(Baca: Wonderful Indonesia "Mejeng" di Times Square New York)

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Turis asing mengabadikan keindahan Pura Taman Ayun di Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Senin (15/8/2016). Wisata ke Bali kini dapat dilakukan siapa pun dengan biaya terjangkau.
Pentingnya menarik wisatawan Amerika Serikat

Meski kunjungan wisatawan Amerika Serikat ke Indonesia terbilang sedikit, Menteri Pariwisata Arief Yahya menganggap Amerika Serikat adalah pasar pariwisata yang penting untuk digarap. Menurut Arief, pengeluaran wisatawan Amerika Serikat berada di atas rata-rata wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia yaitu 1.617 dollar AS dengan rata-rata tinggal selama 10 hari.

Hal itu dikuatkan dengan data dari Badan Pusat Statistik dan otoritas pariwisata Amerika Serikat. Pada tahun 2015 tercatat jumlah wisatawan Amerika Serikat yang pergi berwisata ke luar negeri sebanyak 32,8 juta orang. Sementara itu wisatawan Amerika Serikat yang yang berkunjung ke Asia sejumlah 4.85 juta orang atau 14.8 persen dan yang berkunjung ke Indonesia 263.429 orang atau setara dengan 0.8 persen .

Namun, destinasi pilihan wisatawan Amerika Serikat yang berkunjung ke Indonesia sendiri masih seputar Pulau Bali. Dalam tulisannya untuk The Jakarta Post, profesor di bidang humaniora asal Universitas Maryland Barbara Russell menyebutkan bahwa wisatawan Amerika Serikat tak berminat berwisata ke Indonesia dan lebih mengenal Bali dibanding Indonesia itu sendiri.

(Baca: Kenapa Turis Amerika Serikat Tidak Berkunjung ke Indonesia?)

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengamini pernyataan Barbara. "Indonesia kurang dikenal selain Bali. Setuju, walaupun tidak seekstrim itu. Menyadari hal inilah maka kita melakukan kampanye branding di Amerika Serikat, termasuk yang saat ini empat baliho besar yang sedang terpampang besar di New York," ujar Arief saat dikonfirmasi KompasTravel, Selasa (4/10/2016).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com