Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Arakan Pengantin di Pontianak Potensial Menarik Wisatawan

Kompas.com - 11/10/2016, 06:21 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Pelaksanaan Festival Arakan Pengantin dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-245 Kota Pontianak, Kalimantan Barat, berlangsung meriah, Minggu (9/10/2016).

Sebanyak 9 kelompok peserta Festival Arakan Pengantin dilepas Wali Kota Pontianak Sutarmidji dan Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dari halaman Museum Negeri Provinsi Kalbar.

Peserta arak-arakan pengantin mulai berparade dari halaman Museum Negeri melewati Jalan Ahmad Yani menuju Masjid Raya Mujahidin.

Kesembilan peserta Festival Arakan Pengantin itu merupakan perwakilan dari 6 kecamatan se-Kota Pontianak, Bank Kalbar, Sanggar Kembang Serumpun dan SMAN 5. Selain peserta arakan pengantin, ada 18 pasangan pengantin yang dinikahkan secara massal.

Wali Kota Pontianak Sutarmidji memaparkan, Festival Arakan Pengantin ini digelar dalam rangka memperingati Harjad ke-245 Kota Pontianak.

Setiap peringatan Harjad Kota Pontianak, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus menampilkan berbagai kegiatan terutama kaitannya dengan adat istiadat dan tradisi masyarakat Kota Pontianak, salah satunya arakan pengantin ini.

"Ini bertujuan untuk tetap melestarikan dan mempertahankan adat istiadat dan seni budaya masyarakat Pontianak. Hal-hal seperti ini terus kita gali dan kita angkat ke permukaan, mulai dari kuliner, seni budaya arakan pengantin, saprahan dan sebagainya sehingga akar budaya khas Kota Pontianak tidak akan luntur,” ujar Sutarmidji, di Pontianak, Minggu (9/10/2016).

Kegiatan ini, menurut Sutarmidji, merupakan salah satu upaya dalam mengembalikan tatanan-tatanan awal atau dasar dari setiap seni budaya maupun hal-hal lainnya yang bersifat tradisional di Kota Pontianak.

Peringatan Harjad Pontianak tahun ini lebih banyak menampilkan seni budaya yang menjadi aset Kota Pontianak. Bahkan Pemkot Pontianak sedang membukukan jenis-jenis kue tradisional khas Kota Pontianak.

Kendati sebagian besar kuliner tradisional sudah ditampilkan, namun tidak sedikit penganan tradisional itu yang belum diangkat ke permukaan.

“Seperti kemarin di Kampung Bansir saat acara saprahan, kita melihat ada beberapa jenis makanan yang belum ditampilkan ternyata itu kue tradisional Kota Pontianak,” tutur Sutarmidji.

Pada tahun sebelumnya, Pemkot Pontianak juga menggelar nikah massal bagi pasangan calon pengantin dari kalangan masyarakat tidak mampu. Prosesi pernikahan bagi 18 pasangan pengantin yang berasal dari enam kecamatan se-Kota Pontianak ini dilakukan secara bersama di Masjid Raya Mujahidin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com