YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kaki melangkah di tangga meliuk, semakin naik ke atas bukit. Gelapnya malam mulai berganti, semburat cahaya perlahan muncul dari balik bukit. Saya mempercepat langkah, tak ingin ketinggalan momen munculnya Sang Surya dari Embung Nglanggeran.
Dari sekian banyak tempat di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Embung Nglanggeran populer sebagai lokasi melihat sunrise sekaligus sunset. Danau buatan ini terletak di salah satu sisi Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Kabupaten Gunungkidul.
(BACA: Hebohnya "Sideface Selfie" di Embung Nglanggeran)
Waktu menunjukkan pukul 05.30 WIB. Berkat cahaya matahari yang semakin merembes ke atas bukit, udara dingin tak lagi menggigit kulit. Embung Nglanggeran pada awalnya adalah Gunung Gandu, yang dipotong puncaknya kemudian dikeruk.
(BACA: 5 Tempat "Selfie" Keren di Jogja ala "Take Me Anywhere 2")
Para peserta "Take Me Anywhere 2" berpencar ke berbagai sudut. Embung Nglanggeran adalah destinasi yang kami kunjungi pada hari ke-2 acara digelar. Seluruh peserta setuju, sunrise dari Embung Nglanggeran adalah salah satu yang terbaik.
Sang Surya mulai menampakkan diri sekitar pukul 05.45 WIB. Meski musim hujan, kami beruntung diberi "hadiah" oleh Tuhan berupa sunrise yang sempurna.
"Embung Nglanggeran jadi spot favorit saya. Bagus sekali pemandangannya," tutur Bertha Manalu, salah satu peserta "Take Me Anywhere 2".
Selain Embung Nglanggeran, tentu saja wisatawan bisa melihat sunrise langsung dari puncak Gunung Api Purba Nglanggeran. Kedua tempat ini juga cocok untuk spot menikmati matahari terbenam.
Pagi itu di Embung Nglanggeran, Sang Surya muncul sembari menorehkan refleksi indah pada permukaan telaga. Dari sini, lanskap Kebun Buah Mangunan dengan kabut yang menggantung di atasnya bagaikan negeri di atas awan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.