Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berebut Pasar Turis Tiongkok ke Bunaken

Kompas.com - 31/10/2016, 21:06 WIB

Berebut pasar wisata turis Tiongkok tak hanya terjadi antara agen perjalanan dan masyarakat Bunaken. Sejumlah agen perjalanan saling banting harga menjual paket wisata ke Bunaken.

Albert Wong mengatakan, membayar paket wisata ke Bunaken dari Hongkong dengan maskapai penerbangan Citilink senilai Rp 14 juta. Harga itu terasa mahal karena mereka hanya sekali berwisata ke Bunaken.

Chandra Bong dari agen perjalanan Lion Air menawarkan paket wisata Bunaken Rp 7 juta-Rp 10 juta kepada wisatawan asal Wuhan dan Changsa. Belakangan harga paket diturunkan menjadi Rp 5 juta-Rp 6 juta.

Chandra menyebut harga murah tersebut ditawarkan untuk usaha wisata jangka panjang. Menurut dia, penerbangan Lion Air bahkan akan masuk ke Shanghai, kota terbesar di Tiongkok setelah Beijing.

Presiden Direktur PT Mentari Lion Airlines Rusdi Kirana, beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa Manado akan menjadi pintu masuk penumpang dari Tiongkok. Rute baru penerbangan ke luar negeri dari Lion Air dinilai prospektif untuk bisnis perusahaannya.

Akan tetapi, laju kedatangan turis Tiongkok ke Manado berbanding terbalik dengan kesiapan prasarana infrastruktur pariwisata. Jangan bicara soal penataan wisata di Bunaken, toilet umum saja sangat minim.

Masalah bus pariwisata di Manado menjadi persoalan krusial. Para agen perjalanan dan hotel di Manado terpaksa menyewa puluhan bus pariwisata dari Toraja dan Makassar, Sulawesi Selatan, untuk memenuhi kebutuhan angkutan turis.

Kondisi ini mesti diantisipasi secepatnya. Pernyataan turis Tiongkok untuk datang kembali ke Bunaken adalah janji konkret meraup yuan. Pembenahan pariwisata jangan lagi lips service alias ngomong doang. (Jean Rizal Layuck)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 31 Oktober 2016, di halaman 24 dengan judul "Berebut Pasar Turis Tiongkok ke Bunaken".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com