Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar: Indonesia Butuh 30 Juta Kursi Pesawat

Kompas.com - 04/11/2016, 06:22 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia membutuhkan 30 juta kursi pesawat untuk mencapai target wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 20 juta pada 2019. Saat ini kapasitas kursi di pesawat masih tersedia sekitar 20 juta.

Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata bersama Angkasa Pura 1, Angkasa Pura 2, dan AirNav Indonesia menjalin kerja sama untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia.

"Tahun 2019 target kunjungan wisatawan mancanegara dari Presiden (sebesar) 20 juta. Itu butuh 30 juta seat," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (3/11/2016).

Arief mengatakan kapasitas kursi pesawat untuk membawa kunjungan wisman saat ini masih kurang. Ia menjelaskan Indonesia hanya memiliki kapasitas sebanyak 20 juta kursi penumpang.

"Jumlah itu hanya cukup bisa mendatangkan 12 juta wisman. Sehingga untuk tiga tahun ke depan kita kurang 10 juta. Kalau mau dirata-rata kita kurang 3,3 juta kursi pesawat per tahun," jelasnya.

KOMPAS/SUSI IVVATY Wisatawan asing mengunjungi Desa Jatiluwih, Kabupaten Tabanan, Bali, untuk melihat persawahan yang masuk dalam sistem pengairan subak, pertengahan Oktober 2016.
Ia melanjutkan untuk target tahun 2017 yakni sebanyak 15 juta wisman, Indonesia masih kurang 3,3 juta kursi pesawat. Menurut Arief, hal itu telah dibicarakan dan disepakati oleh Angkasa Pura 1, Angkasa Pura 2, dan AirNav Indonesia untuk mengatasi hambatan tersebut.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I Danang S. Baskoro menyebut pihaknya akan segera menyiapkan langkah-langkah untuk menambah kapasitas kursi pesawat dalam jangka pendek. Ia menyebut akan menambah jam penerbangan di bandara-bandara di bawah koordinasi Angkasa Pura 1.

"Kita akan melihat slot penerbangan yang bisa ditingkatkan. Terutama untuk di Bali, kalau bisa untuk pesawat-pesawat kecil, dibandingkan dengan adanya permintaan pesawat besar mengalah dulu. Kalau bisa pesawat yang kecil di Lombok," jelas Danang.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan pihaknya berkonsentrasi terhadap destinasi-destinasi wisata baru di Indonesia. Ia mencontohkan hal yang prioritas AP 2 dengan adanya pengembangan landasan pacu Bandara Silangit.

KOMPAS.com/SRI LESTARI Badara Ngurah Rai Bali
AP 2, menurut Awaluddin, tengah menjalankan program Improved Runway Capacity 86 (IRC 86) di Bandara Soekarno-Hatta. Hal itu untuk meningkatkan pergerakan pesawat dari 72 pergerakan per jam menjadi 86 pergerakan.

"Tentu AirNav akan banyak membantu. Kita sedang kolaborasi dengan AirNav. Itu sejalan dengan program Kementerian Pariwisata," tambahnya.

Direktur Utama AirNav Indonesia, Bambang Tjahyono akan menerapkan slot management antar-bandara. Hal itu akan memudahkan maskapai menghemat bahan bakar.

"Nantinya hal itu akan menghemat biaya penerbangan," ujarnya.

Adapun Kesepakatan kerja sama dalam nota kesepahaman tersebut antara lain meliputi; pertukaran data, informasi, dan promosi bersama (joint promotion) untuk menunjang kegiatan promosi pariwisata Indonesia di pasar internasional dan domestik; membuat analisis dan kajian bersama mengenai konektivitas udara yang dibutuhkan wisman dan wisnus.

Selain itu yakni melakukan upaya sinkronisasi rencana pengembangan kapasitas bandara dengan rencana pengembangan destinasi pariwisata dalam rangka mencapai target pariwisata nasional; serta penyediaan sarana tourism information center di bandara udara internasional maupun domestik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com