Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Rasanya Naik Kapal Pelni Keliling Raja Ampat

Kompas.com - 09/11/2016, 12:05 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

RAJA AMPAT, KOMPAS.com - Berwisata naik kapal pesiar memang terdengar menyenangkan. Wisatawan bisa tidur di dalam kapal, memandangi lautan yang menghampar luas, dan melakukan berbagai aktivitas.

Kini, tak perlu ke luar negeri untuk merasakan liburan ala kapal pesiar. Wisatawan bisa mencoba produk dalam negeri seperti paket wisata bahari yang disuguhkan PT Pelni.

KompasTravel diundang PT Pelni untuk mengunjungi ke Raja Ampat, Papua Barat. Perjalanan berkeliling Raja Ampat dilakukan selama 4 hari 3 malam. Perjalanan dimulai pada 30 Oktober 2016 dan berakhir pada 2 November 2016. Peserta langsung bertemu di Sorong dan selanjutnya menuju kapal.

Kapal yang digunakan untuk berkeliling Raja Ampat adalah KM Tatamailau. Terdapat tiga jenis kelas yang bisa dipesan wisatawan yakni kelas satu, dua, dan tiga.

Kamar di dek KM Tatamailau milik PT. Pelni di Perairan Raja Ampat, Papua Barat, Minggu (30/11/2016). KM. Tatamailau digunakan untuk membawa peserta paket wisata bahari "Let's Go Raja Ampat" 30 Oktober - 2 November 2016 lalu.
KompasTravel mencoba kamar kelas tiga. Kamar berada di dek kapal lantai empat.
 Kasur yang di kelas ekonomi disusun berjajar lima buah dalam satu baris.

PT Pelni menyediakan handuk, sabun dan sampo cair, serta jadwal perjalanan selama kegiatan paket wisata. Toilet dan kamar mandi terletak tak jauh dari dek kapal.

Dari dek tempat KompasTravel tidur, terdapat satu jendela kecil. Lewat jendela, wisatawan juga melihat pemandangan laut sejauh mata memandang.

"Kelebihan kita (PT Pelni) ada di hotel terapung. Alat angkut kita bisa mendekati titik wisata. Jadi begitu lihat jendela, kita bisa melihat spot (wisata)," kata Manajer Opersional Divisi Keagenan dan Tur, Gatot Harmanto kepada wartawan di sela kegiatan wisata bahari Let's Go Raja Ampat di Kabupaten Raja Ampat, Senin (31/10/2016).

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Peserta paket wisata bahari mengunjungi ruang nakhoda KM Tatamailau milik PT. Pelni di Perairan Raja Ampat, Papua Barat, Minggu (30/10/2016). KM. Tatamailau digunakan untuk membawa peserta paket wisata bahari "Let's Go Raja Ampat" 30 Oktober - 2 November 2016 lalu.
Tak hanya di kapal, peserta paket wisata bahari diajak berkeliling obyek-obyek andalan di Raja Ampat. Peserta setiap hari dijemput kapal bermesin untuk menuju spot snorkeling atau obyek wisata lain.

Hari pertama wisatawan mengunjungi obyek wisata Pasir Timbul untuk berfoto dan snorkeling di perairan sekitar Desa Yenbuba di Distrik Meos Mansar. Hari kedua, wisatawan diajak mengunjungi Pulau Rufas dan sekitar Pianemo untuk snorkeling, dan mendaki Bukit Pianemo, Gunung Botak.

Hari ketiga wisatawan diajak mengunjungi Desa Arborek untuk snorkeling, Desa Sawinggrai untuk melihat burung cendrawasih merah, dan Goa Kelelawar. Hari keempat wisatawan kembali ke Sorong.

Di paket wisata PT Pelni, wisatawan tak perlu cemas dengan peralatan snorkeling. PT. Pelni sudah menyediakan seperangkat alat snorkeling seperti fin, snorkel, pelampung, serta tentunya pemandu wisata.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Peserta snorkeling di laut dekat Desa Arborek, Kecamatan Waigeo Barat Kepulauan, Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (2/11/2016). KM. Tatamailau digunakan untuk membawa peserta paket wisata bahari "Let's Go Raja Ampat" 30 Oktober - 2 November 2016 lalu.
Untuk dek kapal tempat peserta tidur juga dilengkapi pendingin ruangan dan konektor listrik. Namun, pendingin ruangan tak terasa maksimal. KompasTravel setiap malam terasa gerah.

Seorang peserta paket wisata bahari PT Pelni asal Banjarmasin, Sukses Hadi (53) juga mengeluhkan hal sama dengan KompasTravel. Namun meski ada kekurangan, ia bersama keluarga mengaku nyaman berwisata dengan PT Pelni.

"Ikut tur Raja Ampat, pelayanannya bagus. Panitianya ramah. Kalau dari penginapannya agak tua karena kapal. AC sudah agak panas. Makanannya sangat bagus. Menunya cocok di lidah," jelas Hadi saat berbincang dengan KompasTravel di atas kapal beberapa waktu lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com