SURABAYA, KOMPAS.com - Menyenangkan menikmati Surabaya pada malam hari. Tiap sudutnya kini dihiasi hamparan lampu LED dalam berbagai bentuk dan warna. Kawasan bisnis kota ini bukan perkecualian.
Bila kebetulan sedang melancong di sana, cobalah sempatkan waktu untuk keluar sebentar di atas pukul 9 malam—dimana jalan utama sudah tidak macet lagi. Coba tebak apa yang bisa ditemukan?
“Surabaya punya lampu warna-warni macam begini resmi setelah lebaran (pada 2016). Menyambut Agustus, kira-kira,” ungkap Budiyanto, warga Surabaya yang menemani perjalanan tim Kompas.com saat bertandang ke Kota Pahlawan, Senin (22/8/2016).
Selain di jalan utama, LED itu juga menghiasi taman-taman kota yang kami lewati. Di antaranya, Taman Bungkul, Taman Pelangi, Taman Prestasi, Taman Skate dan BMX, serta taman di seberang Monumen Kapal Selam.
“Sejak terang (ada lampu LED), anak-anak muda Surabaya lebih senang bermain di taman. Biasanya mereka foto-foto di sana,” tambah Budiyanto.
Kawasan bisnis
Pemandangan yang sama terus kami dapati saat memasuki Tunjungan, salah satu kawasan bisnis Surabaya. Mengulik riwayatnya, Tunjungan memang dirancang menjadi kawasan bisnis, bahkan sejak masa sebelum kemerdekaan.
Dengan riwayat itu, tutur Budiyanto, tak heran bila kawasan ini punya banyak tempat menginap. Swiss-Belinn Tunjungan, misalnya, adalah salah satu tempat menginap yang berada di jalur utama kawasan tersebut.
Swiss-Belinn Tunjungan berjarak 30 menit berkendara dari Bandara Internasional Juanda atau 10 menit dari Gubeng atau Stasiun Pasar Turi.
Lokasi hotel yang berdekatan dengan banyak fasilitas publik, mulai dari pusat perbenjaan, kawasan kuliner, hingga wisata bersejarah, bisa jadi benefit tambahan.
Tak ada salahnya bila Anda yang datang ke Surabaya dan menginap di sini dalam perjalanan bisnis meluangkan waktu menyambangi tempat-tempat bersejarah itu. Melipir saja di sela kepadatan agenda.
Ada banyak arsitektur warisan zaman kolonial yang masih bisa ditengok di sini. Gedung Siola, misalnya, bangunan yang berdiri membentang panjang antara Jalan Tunjungan dan Jalan Genteng Kali.
Tak jauh dari situ, ada pula Gedung Aniem yang dulunya milik perusahaan listrik Hindia Belanda di Jalan Gemblongan.
(Baca juga: Surabaya dari Balik Kaca)
Kalaupun waktu tak cukup, pemandangan Surabaya pada malam hari bisa dinikmati cukup dari balik jendela kamar Swiss-Belinn Tunjungan.
"Lumayan, bisa mencicipi pemandangan Surabaya dari jendela kamar, meski tak sempat jalan-jalan karena banyaknya pekerjaan harus digarap seharian," kata Tyo, salah satu pengunjung hotel yang mendapat kamar menghadap ke barat, kepada Kompas.com.
Buat rehat penghilang penat, di sini tersedia pula fasilitas seperti bar, restoran, lounge, kolam renang, dan pusat kebugaran.
Jangan khawatir pula soal makanan. Di BaReLo Swiss-Belinn Tunjungan, sejumlah menu lokal sampai internasional bisa disantap nikmat.