Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Sensasi Klasik di Pasar Apung Kota Batu

Kompas.com - 14/11/2016, 11:49 WIB
Andi Hartik

Penulis

KOTA BATU, KOMPAS.com - Para wisatawan tampak memadati Pasar Apung, Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (13/11/2016). Sebagian dari wisatawan itu ada yang jalan-jalan di atas lantai papan kayu sembari mengelilingi seluruh sendi pasar.

Sebagian ada yang duduk sambil menikmati masakan tradisional dan sebagian lainnya ada yang naik perahu mengitari pasar yang didirikan pada 9 Maret 2015.

(BACA: 6 Pesona Wisata Kota Batu yang Wajib Dikunjungi)

Pasar Apung merupakan destinasi wisata yang menyajikan nuansa klasik di Kota Batu. Berada satu komplek dengan Museum Angkut, Pasar Apung berdiri di atas lahan seluas setengah hektar.

KOMPAS.com/ANDI HARTIK Suasana di pintu masuk Pasar Apung, Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (13/11/2016).
Beda dengan Museum Angkut, meski ada dalam satu manajemen, pengunjung di Pasar Apung bebas harga tiket masuk.

Dengan begitu, selepas menikmati pemandangan museum yang penuh dengan mode transportasi, pengunjung bisa langsung merasakan sensasi tradisional di Pasar Apung itu.

(BACA: Pilihan Wisata Edukasi untuk Anak di Kota Batu)

Supervisor Public Relation Museum Angkut, Nunuk Liantin mengatakan, berdirinya Pasar Apung itu terinspirasi dari Pasar Terapung yang ada di Kalimantan. Di mana, para pedagang menjual dagangannya di atas sungai menggunakan perahu.

KOMPAS.com/ANDI HARTIK Suasana di Pasar Apung, Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (13/11/2016).
Ada berbagai macam makanan tradisional yang tersedia di Pasar Apung itu. Mulai dari bakpo, lalapan, gudek, bakso jawa, makanan khas Madura, soto betawi dan ketan.

Selain makanan, berbagai dagangan suvenir tradisional juga tampak di pasar itu. Sebagian pedagang ada yang menjualnya dengan sarana perahu, ada pula yang memanfaatkan kios yang tersedia di pasar tersebut.

"Konsepnya memang penjualan Nusantara," katanya.

KOMPAS.com/ANDI HARTIK Sebuah bangunan mirip rumah tradisional di Lombok yang terdapat di Pasar Apung, Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (13/11/2016).
Selain makanannya yang tradisional, bangunan-bangunan yang ada di pasar itu juga membawa tema tradisional. Rata-rata bangunan berdinding kayu dan bambu dengan atap jerami. Bentuknya mirip seperti rumah tradisional di Sumatera, di Lombok, NTT dan Papua.

"Karena kita ingin mengedukasi para pengunjung bahwa Indonesia itu kaya akan makanan dan macamnya banyak," jelasnya.

Tersedia tujuh perahu yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk mengitari pasar sambil mengayuh di atas air. Perahu-perahu itu bisa digunakan secara gratis. Rencananya, pihak manajemen akan menambah fasilitas perahu menjadi 10 buah.

KOMPAS.com/ANDI HARTIK Salah seorang pengunjung saat membeli makanan tradisional di Pasar Apung, Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (13/11/2016).
Animo wisatawan terhadap Pasar Apung itu cukup tinggi. Jika akhir pekan, pengunjung bisa mencapai 500 orang per hari. Tapi jika hari biasa, pengunjung berkisar di bawah angka 500 perhari.

Jam bukanya sama dengan jam buka Museum Angkut. Yaitu buka mulai pukul 11.00 dan tutup pada pukul 20.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com