Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakatobi, Keseimbangan Daratan dan Lautan

Kompas.com - 18/11/2016, 09:21 WIB

Kata ”kita” dipergunakan untuk menyapa tamunya, sembari menceritakan sebelumnya sudah dua kali ia menerima wisatawan untuk menginap di rumahnya. Pengunjung pertama dari Yogyakarta, sekitar setahun lalu, dan yang kedua berasal dari Jakarta.

Desa wisata dengan konsep CBT dikenalkan Swisscontact dalam bingkai keseluruhan. Field Office Manager Swisscontact-Wisata, Wakatobi, Asri Kasim menyebutkan setidaknya ada 10 desa terkait dengan konsep CBT.

Ini menyusul konsep pariwisata berkelanjutan yang senantiasa terkait dengan lingkungan alam, sosial, dan budaya, serta membuat peranan desa-desa lainnya relatif tidak bisa dikesampingkan.

Konsep CBT juga diharapkan berperan sebagai instrumen untuk mempertahankan berbagai aspek lingkungan dan masyarakat di Wakatobi sebagai entitas budaya secara keseluruhan.

Project Manager Swisscontact Rudi Nuetzi, dalam sambutannya pada peresmian Desa Kulati sebagai desa wisata, mengatakan, pesona wisata Wakatobi yang mengundang banyak wisatawan berkunjung mestilah diwaspadai.

Kunjungan terlalu banyak orang dalam satu waktu tertentu dapat menimbulkan semacam ancaman bagi ketahanan budaya penduduk lokal, dan oleh karena itulah penting disadari serta direspons.

Selain inisiasi dari luar, seperti oleh lembaga Swisscontact, penduduk setempat rupanya juga telah memiliki inisiatif sendiri tentang bagaimana membangun kampungnya. Salah satunya adalah Forum Pota Paki yang diadakan setiap tiga tahun sekali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com