Untuk mencapai tempat makan siang tersebut, pengunjung mesti berlayar dalam sampan yang bergerak dengan tenaga tolakan batang kayu ke dasar laut. Letaknya berada di dalam cekungan dengan dua bagian pulau yang menjorok di kedua sisi.
Kombinasi pemandangan lautan lepas, kecipak air laut, dan semilir angin terus-menerus memberikan asupan pada lima indera. Bagi pengunjung, ini seperti keseimbangan rasa di ujung Sulawesi Tenggara. (Ingki Rinaldi)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 November 2016, di halaman 30 dengan judul "Harmoni Rasa di Ujung Tenggara".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.