Kilas Daerah Purwakarta

Air Mancur Sri Baduga, Keindahan Dunia di Tanah Sunda

Kompas.com - 07/12/2016, 11:11 WIB

KOMPAS.com – Antrean sudah mengular di pintu gerbang Air Mancur Sri Baduga. Aprilia sudah tak sabar sehingga bela-belain datang sejak sore hari untuk menikmati pertunjukan air menari itu.

"Saya dari Bandung pagi tadi dan sempat ke beberapa tempat, termasuk mencoba Sate Maranggi. Sorenya saya lekas ke sini biar dapat spot bagus untuk mengambil gambar," ungkap Aprilia kepada Kompas.com, pekan waktu lalu.

Gerbang pun dibuka. Warga dari berbagai daerah di Indonesia berlarian masuk dan memilih spot yang diinginkan. Mereka memilih setiap sudut kolam air mancur yang terlihat besar itu. Di bagian tengahnya terlihat jalan membentuk huruf T.

Ya, di situlah tempat pagelaran seni dan budaya di taman air ini. Sekilas, panggung itu seperti mengapung di atas air sehingga warga kerap menyebutnya panggung mengapung.

Tak lama kemudian, musik mengalun dan air mulai keluar. Makin lama ritme musik semakin cepat dan menggelegar. Sebagian penonton menyiapkan gadgetnya. Mereka memotret, membuat video, atau selfie.

"Keren...cantik banget," kata Aprilia.

Dok Humas Pemkab Purwakarta Keindahan Air Mancur Sri Baduga berubah menjadi rasa damai, tenang, dan nyaman. Perpaduan yang luar biasa dari musik, tata cahaya lampu, dan air mancur sangat pas dan memanjakan diri untuk tidak beranjak.
Air mancur itu menari, berlenggok, membuat formasi indah mengikuti iringan musik. Atraksinya semakin dramatis ketika berpadu dengan warna-warna yang dipancarkan dari lampu sorot di sekeliling air mancur.

Keindahan air mancur berubah menjadi rasa damai, tenang, dan nyaman. Perpaduan yang luar biasa dari musik, tata cahaya lampu, dan air mancur sangat pas dan memanjakan diri untuk tidak beranjak.

Di lagu-lagu pertama, musik yang dimainkan merupakan lagu asing. Hal ini membuat penonton seolah tidak sedang berada di Indonesia. Apalagi di Indonesia, Sri Baduga merupakan air mancur termegah seperti di luar negeri.

Namun, pada lagu berikutnya, telinga penonton sudah akrab dengan alunan lagu tersebut. Sebagian penonton mengaku bulu kuduknya berdiri ketika lengkingan suara suling mengiringi tarian air mancur.

"Hati saya selalu bergetar ketika mendengar suara suling. Saya teringat saat kuliah di luar negeri, saya selalu menangis kalau dengar suara suling, inget rumah," tutur Deni, warga Bandung.

Suara suling, beberapa lagu daerah di Indonesia, dan indahnya air mancur seolah mengingatkannya untuk selalu menjaga Tanah Air dan lingkungan. Dia merasa, ke mana pun pergi, Indonesia-lah tempatnya akan kembali.

"Keren dan penuh filosofis. Keindahan air mancur ini seperti di luar negeri. Lagu-lagu daerah, terutama Sunda, mengingatkan saya bahwa saya ada di negeri sendiri. Ini memperlihatkan kita mampu membuat suguhan apik kelas dunia," ucapnya.

Tiga tahap

Air Mancur Sri Baduga dibangun dengan tiga tahap. Tahap pertama dan kedua sudah selesai dan membuat air mancur ini terkenal, bahkan hingga ke negeri tetangga.

Saat ini, pengoperasian air mancur dihentikan karena memasuki pembangunan tahap ketiga.

"Akan ada penambahan kursi di sekeliling air mancur, serta ada beberapa penambahan yang dijamin sangat indah," ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Air mancur yang rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo ini rencananya selesai pada Desember ini. Penyelesaian air mancur ini berbarengan dengan penyelesaian pembangunan beberapa taman dan Museum Wayang Nusantara.

Dok Humas Pemkab Purwakarta Air Mancur Sri Baduga di Purwakarta.
Ayo ke Purwakarta!

Purwakarta merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat. Lokasinya berdekatan dengan Karawang, Cianjur, dan Subang. Menuju ke Purwakarta sangat gampang.

Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi tinggal masuk ke Tol Cipularang dan keluar di pintu Tol Jatiluhur atau Sadang. Namun, bagi yang menggunakan kendaraan umum, ada beberapa pilihan. Bus, travel, atau kereta sedia akan mengantar wisatawan.

Khusus yang berangkat dari Bandung, wisatawan bisa naik bis travel dari Baltos atau Pasteur Rp30.000, menumpang bis Garut/Tasik-Bekasi atau Bandung-Bekasi dengan ongkos Rp22.000, atau naik kereta Padalarang-Cibatu. Jika pergi dari Jakarta, pengunjung bisa naik bis travel dari Cawang, kereta, atau bus.

Nah, selamat menjelajahi Purwakarta!

RENI SUSANTI/KONTRIBUTOR PURWAKARTA
 


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com