Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Jadi "Tour Leader"? Simak Dulu Tips Penting Ini

Kompas.com - 11/12/2016, 17:18 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski memiliki tugas yang serupa, ada perbedaan antara tour leader dan guide (pemandu wisata). Pemandu wisata adalah orang yang menerangkan seluk-beluk sebuah destinasi. Sementara tour leader adalah orang yang menggiring dan menjadi penanggung jawab rombongan wisatawan.

"Terkadang tour leader bisa menjadi pemandu, juga sebaliknya," tutur Founder Tourism Training Centre (TTC), Tedjo Iskandar dalam seminar bertajuk The Power of Guerilla Tourism & Hospitality Networking yang digelar di Ballroom Redtop Hotel, Pecenongan, Jakarta, Sabtu (10/12/2016).

(BACA: Cerita Unik Pemandu Wisata Lokal soal Turis Asing di Raja Ampat)

Menjadi tour leader, seseorang harus pintar membawa suasana. Tedjo memberi contoh beberapa aktivitas yang bisa dilakukan tour leader saat rombongan berada dalam bus.

"Di dalam bus tour leader harus membawa suasana agar wisatawan tidak bosan. Misal dia bisa memberi informasi (guiding), melontarkan beberapa candaan sopan, melakukan permainan, memainkan musik dan video, berbincang, sampai bernyanyi," paparnya.

Tedjo yang telah malang-melintang di dunia travel agent dan pariwisata itu kemudian memberi contoh. Beberapa permainan atau games yang bisa dilakukan antara lain ID Card dan shopping bills.

"Mudah saja. Misal, tour leader bisa minta anggota rombongan untuk mengumpulkan semua kartu dengan nama mereka. KTP, SIM, STNK, kartu debit, kartu kredit, semuanya," tuturnya.

Sementara permainan shopping bills biasa dilakukan usai wisatawan berbelanja. Caranya, lanjut Tedjo, dengan mengumpulkan bon belanja. Peserta dengan bon belanja terbanyak, dialah yang menang.

Pada kesempatan yang sama, Rudiana Jones selaku Founder Indonesian Tour Leaders Association (ITLA) & Wita Tour juga mengungkapkan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan seorang tour leader.

"Pertama, harus menghargai privasi rombongan. Tidak boleh asal posting Facebook atau media sosial, terutama jika tamunya orang penting. Kedua, tidak boleh berpolitik saat bertugas," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com