Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Membedakan Kopi Asli dan Oplosan

Kompas.com - 12/12/2016, 12:05 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bicara soal kopi, tak sedikit penjual yang mencampurkan bahan-bahan lainnya ke dalam bubuk kopi agar mendapatkan lebih banyak laba. Masyarakat menyebut kopi jenis ini sebagai "kopi oplosan" atau kopi campuran.

Dari segi rasa, sudah tentu kopi oplosan memiliki cita rasa yang jauh lebih hambar dibanding kopi asli. Untuk membedakan mana kopi asli dan kopi oplosan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. 

"Dari aroma sebenarnya bisa dibedakan. Antara bubuk kopi yang murni dan sudah dicampur sebenarnya berbeda," kata pengajar dari Indonesia Coffee Academy, Aris Kadarisman yang ditemui di acara Cerita Kopi di Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Jumat (9/12/2016).

BACA JUGA: Kisah Pilu di Balik Secangkir Kopi Kawa Khas Payakumbuh

Menariknya, Aris mengatakan bahwa kopi oplosan memiliki aroma yang lebih kuat ketimbang kopi asli.

"Kopi murni itu aromanya jauh lebih lembut. Kalau yang dicampur dengan jagung dan esens (biang), sekali dihirup ada aroma kimiawi dan lebih tajam," kata Aris. 

Cara selanjutnya untuk membedakan kopi oplosan menurut Aris adalah rasa kopi itu sendiri.

"Kopi murni rasanya tidak terlalu lama di tenggorokan, tetapi yang dicampur itu long aftertaste di tenggorokan," kata Aris. 

BACA JUGA: Bercerita Kopi di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta

Jika ingin membedakan dari segi penampakan, Aris mengatakan hal tersebut agak sulit. Sebab dari segi bentuk, kopi oplosan dan kopi asli cenderung mirip. 

"Hanya bisa dibedakan setelah diseduh atau dihirup saja," kata Aris.

Ia mengatakan sebenarnya ada pelatihan untuk mengetahui mana kopi asli dan kopi oplosan menggunakan Flavor Wheel Coffee (panduan rasa kopi dari hasil penelitian profesional di bidang kopi).

Meski begitu, tetap ada cara awal untuk mengantisipasi kopi oplosan. Saran Aris, mulailah membeli biji kopi untuk kemudian digiling dan dikonsumsi sendiri. Kopi bentuk bubuk memiliki kemungkinan lebih besar dijadikan oplosan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com