Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Kopi Lanang?

Kompas.com - 13/12/2016, 16:09 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebutan "kopi lanang" seringkali muncul saat memesan kopi di kafe atau saat membeli biji kopi. Banyak orang yang bingung saat dihadapkan dengan nama tersebut, mengingat "lanang" sendiri berarti laki-laki dalam bahasa Indonesia.

"Kalau dilihat dari struktur buah kopi, saat dibuka ada dua beans (biji) karena memang tumbuhan kopi dikotil," kata pengajar dari Indonesia Coffee Academy, Aris Kadarisman yang ditemui di acara Cerita Kopi di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jumat (9/12/2016).

BACA JUGA: Bercerita Kopi di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta

Sedangkan pada biji kopi yang disebut lanang, keadaan buahnya berbeda. Aris memberikan contoh penampakan biji lanang yang dibawanya.

"Jadi yang disebut kopi lanang atau kopi jantan itu dalam satu buah hanya ada satu biji kopi. Namun menempel atau dempet, ibaratnya kembar siam," kata Aris.

Karena tumbuh berbeda, biji kopi lanang akhirnya memiliki rasa yang lebih kuat daripada biji kopi biasa.

"Karena biji kopi lanang ini yang harusnya tumbuh dua, justru jadi satu sehingga menyerap lebih banyak dan otomatis rasanya lebih kuat, dianggap cocok untuk laki-laki. Dari segi rasa biji kopi lanang sedikit lebih kental, namun tak signifikan," kata Aris.

BACA JUGA: Begini Cara Membedakan Kopi Asli dan Oplosan

Itulah asal usul kopi lanang yang juga disebut peaberry. Biji kopi lanang ini, menurut Aris, bisa dimanfaatkan dari segi bisnis.

"Ada orang yang natural, tak dipisahkan antara biji kopi biasa dan lanang. Tetapi ada juga orang yang memisahkan. Misalnya ingin kopi sumatera lanang, maka dipilihlah biji kopi lanang itu," kata Aris.

Harga biji kopi lanang akhirnya lebih mahal saat dijual di pasaran. Menurut Aris, memerlukan usaha lebih untuk memisahkan biji dikotil dan monokotil dari buah kopi. Padahal dalam satu pohon kopi biasanya selalu ada 10-20 persen biji kopi lanang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com