Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantin Bude, Hidangan Khas Melayu di Tengah Kota Siak

Kompas.com - 22/01/2017, 09:28 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

SIAK, KOMPAS.com - Jangan menilai sesuatu dari luarnya saja. Kalimat bijak tersebut juga berlaku saat memilih makanan di suatu daerah. Misalnya saat saya berkunjung ke Siak, Riau, Kantin Bude jelas bukan pilihan jika melihat penampakan luarnya saja.

"Kalau mau makan masakan Melayu ke Bude saja. Banyak makanan Melayu di sana," kata penjual rujak yang saya temui di Siak, di sela perjalanan familiarization trip Pesonna Hotel Pekanbaru, Kamis (19/1/2017).

Sesuai saran masyarakat lokal, saya dan teman-teman media lain akhirnya mencoba untuk menjajal masakan Bude yang tersohor ini. Namun saat turun dari mobil, betapa terkejutnya kami melihat bangunan Kantin Bude yang sangat sederhana. Bangunannya semi permanen, dengan tempat duduk dari plastik dan tiga meja makan kayu panjang.

Meski sederhana, nyatanya siang itu meja makan di kantin Bude penuh dengan konsumen. Setelah menunggu dan mendapat meja, kami mulai dihidangkan belasan lauk pauk khas Melayu.

Dengan cekatan pelayan di Kantin Bude menghidangkan lauk pauk tersebut secara serentak, mengingatkan cara menghidangkan lauk di restoran Padang.

"Ini gulai siput, rendang kerang, asam pedas kakap, ikan senangin, bilis jengkol balado, gulai prio (pare), bawal goreng balado, ayam bakar, tenggek burung," kata pelayan menjelaskan hidangan yang disajikan pada kami.

Air liur rasanya mau tumpah melihat penampakan belasan hidangan yang menggoda selera itu. Kami akhirnya langsung menyerbu hidangan tersebut. Benar saja, semua hidangan memiliki rasa yang nikmat.

Sampai seorang teman saya berkata, "Rasanya ini makan siang dari liputan yang paling nikmat," katanya.

Hidangan khas Melayu tersebut didominasi rasa asam dan pedas. Favorit saya adalah sambal jeruk kesturi yang rasanya luar biasa pedas, asam karena ada campuran irisan kulit jeruk, dan gurih dari terasi yang dioseng.

Sambal tersebut Kian menambah nikmat lauk pauk, apalagi ikan senangin bakar yang berdaging empuk, tebal, dan tak ada bau amis sama sekali.

Bude yang legendaris

Selesai makan, kami mencari Bude, sang empunya kantin tersebut. Bude adalah wanita keturunan Jawa-Siak yang bernama asli Kemsiah. Bude memulai usaha berjualan makanan sejak tahun 1994.

"Saya sudah jualan dari Kabupaten Siak masih jadi kecamatan. Masakan kampung Siak seperti inilah rasanya. Bapak Bupati kalau makan juga di sini," kata Kemsiah yang lebih akrab disapa Bude.

Ia mengatakan lauk andalannya adalah ikan tapah dan ikan baung dimasak gulai asam pedas. Ada juga sambal tanak tumis belacan yang dicampur pete, telor pyuh, dan ikan bilis. Juga sambal belacan terong asem.

"Sayang hari ini tak ada ikan tapah dan baung di pasar. Sambalnya habis sebelum kalian datang. Ada pindang biasa dan pindang serani juga, tetapi hari ini tak buat. Lain kali mampir lagi coba," kata Bude.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com