LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Pengamat burung internasional dari 10 negara memasukkan Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur menjadi tempat terbaik mengamati burung.
Dosen dari berbagai universitas di Eropa dan Indonesia juga mahasiswa dan ahli burung internasional sudah memasukkan dalam peta pengamatan burung di dunia adalah kawasan Pulau Flores.
Sepanjang 2016 ada 80 wisatawan minat khusus termasuk ahli burung dari 10 negara termasuk Eropa, Amerika Serikat dan Australia melakukan pengamatan burung endemik Flores.
(BACA: Merawat Tradisi Raga Ramang Kaba di Bukit Lete Flores)
Bukan itu saja, wisatawan minat khusus itu melakukan penelitian terhadap suara burung dan berbagai jenis burung lainnya.
Bagi pengamat burung atau wisatawan minat khusus sangat tertarik untuk melakukan penelitian dan mengamati keunikan burung yang hanya ada di Pulau Flores.
(BACA: Dikunjungi Valentino Rossi, Ini 5 Obyek Wisata Menarik di Labuan Bajo)
Demikian dijelaskan Pemandu Burung Indonesia yang bekerja di Lembaga Burung Indonesia, Samuel Rabenak kepada KompasTravel, Minggu (22/1/2017).
Rabenak menjelaskan, semua pengamat burung internasional dan wisatawan minat khusus sangat senang melihat semua jenis burung yang ada di Pulau Flores.
Burung-burung yang hanya khusus ada di Flores juga burung sebaran terbatas dan burung-burung umumnya. Semua lengkap ada di Pulau Flores. Selain itu, alam Pulau Flores sangat indah dan sejuk.
“Selama ini saya tangani langsung kedatangan pengamat burung internasional juga wisatawan minat khusus. Ada juga yang dipandu orang lain,” ujarnya.
Bahkan, ada wisatawan maupun pengamat burung melihat langsung warga masyarakat yang memegang senapan angin dan berada di tengah hutan menembak burung untuk dikonsumsi.
Rabenak menjelaskan, empat burung endemik Flores yang menjadi daya tarik bagi pengamat burung dan wisatawan minat khusus adalah Kehicap Flores, Serindit Flores, Gagak Flores dan Celepuk Flores.