Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Vandalisme Terpahat di Koral Raja Ampat

Kompas.com - 03/02/2017, 15:26 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga foto yang diunggah akun Facebook Stay Raja Ampat menunjukkan vandalisme pada tiga koral berbeda di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (31/1/2017). Stay Raja Ampat menyebutkan lokasi vandalisme tersebut adalah Cape Kri, salah satu titik penyelaman yang terletak dekat Pulau Kri, Desa Yenbuba, Distrik Meos Mansar.

Stay Raja Ampat sendiri merupakan akun Facebook resmi dari Asosiasi Usaha Homestay Lokal Kabupaten Raja Ampat. Hal itu dibenarkan oleh Ketua Percepatan Wisata Bawah Air Kementerian Pariwisata, Cipto Aji Gunawan.

"Kronologis yang saat ini kami temukan, kejadian di depan Kri Resort yang dimiliki oleh salah satu pioneer resort di Raja Ampat. Itu kejadian beberapa waktu lalu dan baru muncul setelah ada orang asing (pengelola situs Stay Raja Ampat) yang mengunggahnya ke media sosial," kata Cipto saat dihubungi KompasTravel, Jumat (3/2/2017).

BACA JUGA: Raja Ampat Menanti Jadi Tuan di Laut Sendiri

Orang yang mengunggah tiga foto tersebut adalah Doug Meikle, seorang Warga Negara Australia yang tinggal di Raja Ampat.

"Saya tidak tahu pasti kapan koral rusak itu ditemukan. Jika Anda melihat dari komentar di postingan tersebut, sepertinya banyak orang yang sudah melihatnya terlebih dahulu. Tampaknya pertama ditemukan antara Oktober hingga Desember tahun lalu," tutur Doug yang menjadi admin Facebook dan situs resmi Stay Raja Ampat, kepada KompasTravel, Jumat (3/2/2017).

FACEBOOK/STAY RAJA AMPAT Tiga foto yang diunggah menunjukkan vandalisme pada tiga koral berbeda di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

Doug menjelaskan bahwa foto pertama diambilnya dari posting seorang pengguna Facebook bernama Norm Van't Hoff. Norman menayangkan foto itu di Facebook pada 1 Desember 2016.

"Ya, saya mendapatkan foto pertama dari akun Norm Van't Hoff. Selanjutnya akhir Januari, saya mendapatkan email berisi dua foto lainnya dari penyelam yang langsung melihat koral tersebut. Baik Norm Van't Hoff dan penyelam yang mengirimkan saya dua foto lainnya itu, menjepret foto itu sendiri di Cape Kri," papar Doug.

BACA JUGA: Cerita Unik Pemandu Wisata Lokal soal Turis Asing di Raja Ampat

Koral yang dicoret itu diduga berada di titik penyelaman di sekitar Pulau Kri. Pria asal Australia itu kemudian mengunggah tiga foto tersebut di akun Facebook Stay Raja Ampat, dengan harapan bisa menemukan pelaku vandalisme tersebut.

FACEBOOK/STAY RAJA AMPAT Foto pertama berasal dari postingan seorang pengguna Facebook bernama Norm Vant Hoff. Postingan itu diunggahnya pada 1 Desember 2016.

Foto-foto tersebut diambil di kedalaman 5-6 meter, tepat di bibir jurang dalam. Butuh waktu 15 menit untuk mencapai titik tersebut dari titik penyelaman Cape Kri.

"Anda bisa snorkeling di sana, tetapi Cape Kri lebih terkenal sebagai dive site (titik penyelaman)," tambah Doug.

BACA JUGA: Tiga Desa di Raja Ampat dengan Tempat Snorkeling Dekat Dermaga

Jika informasi yang disebutkan oleh sumber foto itu adalah benar, lanjut Doug, maka kemungkinan besar pelakunya adalah seorang diver alias penyelam.

"Jika informasi dari sumber yang memotret koral itu benar, saya tidak yakin hal itu dilakukan oleh snorkeler. Anda harus menjadi snorkeler profesional dan menggunakan weight belt agar bisa memahat tulisan itu pada koral. Saya percaya (vandalisme) itu dilakukan oleh diver, " paparnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Travel Update
Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Travel Update
Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Jalan Jalan
Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Travel Tips
12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

Travel Update
Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Travel Update
Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Travel Update
KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

Travel Update
Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Jalan Jalan
Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Jalan Jalan
Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Travel Update
Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Hotel Story
Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com