Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Kri, Titik Menyelam Populer di Raja Ampat yang "Tercoreng"

Kompas.com - 03/02/2017, 16:32 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Vandalisme koral di Raja Ampat oleh oknum yang tak bertanggung jawab berlokasi di dekat Pulau Kri. Temuan tersebut diunggah oleh admin akun Facebook Stay Raja Ampat pada tanggal 31 Januari 2017 dalam tiga foto.

Dalam foto-foto tersebut terlihat salah satunya coretan "Welcome to Steven". Lalu di manakah Pulau Kri itu?

Ketua Badan Pelaksana Asosiasi Homestay Raja Ampat, Laura Restikalso mengatakan Pulau Kri berada sekitar 40 menit ditempuh dengan perahu mesin dari Pulau Waisai. Pulau Kri sendiri termasuk ke dalam wilayah Desa Yenbuba, Distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

BACA: Ketika Vandalisme Terpahat di Koral Raja Ampat)

"Lokasi karang rusak itu adalah salah satu spot untuk snorkeling wisatawan. Lokasi itu sudah populer bagi wisatawan," jelasnya saat dihubungi KompasTravel, Jumat (3/2/2017).

Menurutnya, di Pulau Kri sendiri sudah terdapat operator selam yang menyediakan jasa penyelaman untuk wisatawan. Menurut pantauannya, terdapat sekitar sekitar 15 homestay di Pulau Kri.

"Setiap operator tur biasanya mengajak wisatawan mampir ke Pulau Kri," tambahnya.

Seorang pemandu wisata di Raja Ampat yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan Pulau Kri berada tak jauh dari obyek wisata Pasir Timbul. Lokasi karang tersebut menurutnya, bisa dilihat tanpa harus menyelam.

"Tidak harus menyelam. Tidak sulit melihat karangnya. Itu spot snorkelingnya, model tebing yang turun," ujarnya saat dihubungi KompasTravel, Jumat (3/2/2017).

FACEBOOK/STAY RAJA AMPAT Beberapa foto yang beredar di media sosial menunjukkan vandalisme di koral Raja Ampat, Papua Barat.
Admin akun Facebook Stay Raja Ampat yang mengunggah foto tersebut adalah Doug Meikle, seorang Warga Negara Australia yang tinggal di Raja Ampat. Doug menjelaskan bahwa foto pertama diambilnya dari posting seorang pengguna Facebook Facebook bernama Norm Van't Hoff. Norman menayangkan foto itu di Facebook pada 1 Desember 2016.

"Ya, saya mendapatkan foto pertama dari akun Norm Van't Hoff. Selanjutnya akhir Januari, saya mendapatkan email berisi dua foto lainnya dari penyelam yang langsung melihat koral tersebut. Baik Norm Van't Hoff dan penyelam yang mengirimkan saya dua foto lainnya itu, menjepret foto itu sendiri di Cape Kri," papar Doug.

BACA JUGA: Cerita Unik Pemandu Wisata Lokal soal Turis Asing di Raja Ampat

Koral yang dicoret itu diduga berada di titik penyelaman di sekitar Pulau Kri. Foto-foto tersebut diambil di kedalaman 5-6 meter, tepat di bibir jurang dalam. Butuh waktu 15 menit untuk mencapai titik tersebut dari titik penyelaman Cape Kri.

"Anda bisa snorkeling di sana, tetapi Cape Kri lebih terkenal sebagai dive site (titik penyelaman)," tambah Doug.

Tiga foto yang diunggah akun FacebookStay Raja Ampat menunjukkan vandalisme pada tiga koral berbeda di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (31/1/2017). Stay Raja Ampat menyebutkan lokasi vandalisme tersebut adalah Cape Kri, salah satu titik penyelaman yang terletak dekat Pulau Kri, Desa Yenbuba, Distrik Meos Mansar.

Stay Raja Ampat sendiri merupakan akun Facebook resmi dari Asosiasi Usaha Homestay Lokal Kabupaten Raja Ampat. Hal itu dibenarkan oleh Ketua Percepatan Wisata Bawah Air Kementerian Pariwisata, Cipto Aji Gunawan.

"Kronologis yang saat ini kami temukan, kejadian di depan Kri Resort yang dimiliki oleh salah satu pioneer resort di Raja Ampat. Itu kejadian beberapa waktu lalu dan baru muncul setelah ada orang asing (pengelola situs Stay Raja Ampat) yang mengunggahnya ke media sosial," kata Cipto saat dihubungi KompasTravel, Jumat (3/2/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com