Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koral Rusak di Raja Ampat, Kemenpar Siap Berikan Sanksi untuk Operator Selam

Kompas.com - 05/02/2017, 12:05 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, netizen dihebohkan oleh deretan foto yang menggambarkan vandalisme pada koral di Raja Ampat, Papua Barat. Foto-foto tersebut diunggah oleh akun Facebook Stay Raja Ampat.

BACA JUGA: Ketika Vandalisme Terpahat di Koral Raja Ampat

Kementerian Pariwisata akan memberikan sanksi teguran hingga pencabutan izin usaha operator selam yang terlibat dalam perusakan terumbu karang terkait kegiatan diving maupun snorkeling. Hal itu disampaikan oleh Ketua Tim Percepatan Wisata Bawah Air Kementerian Pariwisata, Cipto Aji Gunawan.

"Kalau dari sisi Kementerian Pariwisata, kami punya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang melekat di dive operator. Kalau itu terjadi di bawah dive operator terkait pelanggaran SOP itu, mulai dari teguran tertulis dan pencabutan sertifikasi," kata Cipto saat dihubungi KompasTravel, Jumat (3/2/2017).

FACEBOOK/STAY RAJA AMPAT Tiga foto yang diunggah menunjukkan vandalisme pada tiga koral berbeda di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

Ia mengatakan SOP tersebut turut mengatur etika terkait kegiatan penyelaman. Menurutnya, operator selam wajib memberikan pengetahuan untuk penyelam demi menjaga kelestarian lingkungan.

"Kita sudah punya SOP. Sudah kita didistribusikan ke dive operator. Kalau melakukan SOP itu, tak akan terjadi (coret-coret terumbu)," tambahnya.

Namun demikian, ia menyebut masih akan memberikan teguran tertulis kepada operator selam jika terbukti kasus vandalisme terumbu karang berada di bawah pengawasan operator selam. Jika terjadi berulang kali di bawah pengawasan operator yang sama, ia mengaku akan mencabut izin usaha operator selam itu.

BACA JUGA: Pulau Kri, Titik Menyelam Populer di Raja Ampat yang Tercoreng

Karang rusak akibat dicoret oknum tak bertanggung jawab ditemukan di dekat Pulau Kri, Desa Yenbuba, Distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Adapun informasi karang rusak akibat dicoret berasal dari unggahan foto di laman Facebook Stay Raja Ampat pada tanggal 31 Januari 2017.

FACEBOOK/STAY RAJA AMPAT Stay Raja Ampat adalah situs non-komersil dan nirlaba yang bertujuan untuk mendukung usaha komunitas Raja Ampat untuk membangun industri ekowisata.

Stay Raja Ampat adalah sebuah asosiasi yang menaungi homestay yang berada di wilayah Kabupaten Raja Ampat. Ketua Badan Pelaksana Asosiasi Homestay Raja Ampat, Laura Restikalso mengatakan lokasi karang tersebut berada di kedalaman sekitar lima sampai enam meter.

Kejadian penemuan terumbu karang itu tersebut berawal dari seorang admin Facebook yang tengah snorkeling di lokasi kejadian. "Jadi admin Stay Raja Ampat kebetulan sedang jalan dan snorkeling di Pulau Kri. Dia menemukan (karang rusak) dan difoto dan posting di laman Facebook dan menyayangkan temuan itu. Yang difoto ada tiga," kata Laura saat dihubungi KompasTravel, Jumat (3/2/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com