Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Jadi Pramugari Maskapai Asing? Simak Penuturan Ajeng dan Jeany

Kompas.com - 12/02/2017, 15:23 WIB
I Made Asdhiana

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pramugari bukan sembarang profesi. Tugasnya tak bisa dikatakan ringan, meskipun hanya melayani penumpang di udara.

Apalagi bekerja sebagai pramugari di maskapai asing, melayani penumpang berbagai bangsa dengan beragam karakter yang berbeda.

Silk Air, maskapai penerbangan full service, anak perusahaan Singapore Airlines tak melulu merekrut awak kabin dari Singapura semata, namun juga merekrut awak kabin dari negara Asia, terutama negara-negara yang menjadi destinasi Silk Air.

(BACA: Indonesia Bujuk Maskapai Asal Singapura Buka Rute Baru)

Hingga kini, tercatat ada 11 pramugari Indonesia bekerja di Silk Air. Maskapai ini terbang ke 12 kota di Indonesia yakni Bali, Balikpapan, Bandung, Lombok, Makassar, Manado, Medan, Palembang, Pekanbaru, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.

Saat KompasTravel mengunjungi Singapura, Selasa (7/2/2017), berkesempatan bertemu langsung dengan dua pramugari Indonesia yang bekerja di sana.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Suasana pelatihan pramugari dan pramugara Silk Air di Bandara Changi, Singapura, Selasa (7/2/2017).
Di salah satu ruangan di Bandara Changi, para pramugari dan pramugara dilatih oleh Teo Hwee Hoon, selaku Manager Cabin Crew Silk Air, bagaimana melayani penumpang, mulai menawarkan makanan dan minuman, menyiapkannya hingga menegur penumpang secara sopan.

Simulasi dilakukan secara bergantian bagaimana mereka seakan-akan melayani penumpang di udara.

(BACA: Cerita Pramugari Garuda yang Gendong Seorang Nenek di Pesawat)

Apa menariknya menjadi pramugari Silk Air? "Bertemu banyak orang dengan tipe penumpang dan karakter yang berbeda-beda," kata Rahajeng Kusumawati Guntoro (31) atau akrab disapa Ajeng ini.

Ajeng mengaku sudah 7 tahun bekerja sebagai pramugari Silk Air. Sarjana Komunikasi UPN Jatim ini awalnya hanya coba-coba saja saat melamar menjadi pramugari Silk Air.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Jeany Dewi Wirjono (kiri) dan Rahajeng Kusumawati Guntoro (kanan), dua pramugari Indonesia yang bekerja di maskapai penerbangan Silk Air.
"Ikut tes di Surabaya, malah saya diterima," kata Ajeng yang kini tinggal bersama suaminya di Singapura.

Pengalaman yang paling berkesan adalah saat terbang ke Medan ada seorang penumpang memberikan makanan. "Biasanya mereka yang memberikan makanan itu profesinya sama-sama bekerja sebagai awak kabin," terang Ajeng.

Namun, lanjutnya, setelah dicek, ternyata yang memberi makanan tadi hanyalah penumpang biasa. "Pengalaman yang sangat berkesan," ujarnya.

Ajeng melanjutkan, terbang paling jauh dengan Silk Air adalah ke Cairns, Australia yang menghabiskan waktu sekitar 5 jam di udara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com