Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaet Turis Muslim, Jepang Siapkan Mushala dan Restoran Halal

Kompas.com - 20/02/2017, 13:22 WIB
Farid Assifa

Penulis

JEPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang sedang serius menggarap destinasi wisata yang ramah untuk turis muslim. Mereka pun kini mulai membangun fasilitas tempat ibadah untuk muslim, juga restoran halal.

"Ada beberapa restoran yang sudah menyiapkan makanan halal. Namun jumlahnya masih didata. Tapi yang jelas ada beberapa," kata Nobuhisa Hori, pejabat dari Divisi Promosi Pariwisata Kota Gifu, Jepang, kepada wartawan di Nagoya, Senin (13/2/2017) lalu.

Pertemuan dengan Nobushi adalah bagian dari rangkaian Cathay Pacific's Media Familiarization.

BACA: 3 Cara Dapatkan Penginapan Murah di Jepang

Menurut Nobuhisa, Jepang saat ini sedang gencar mempromosikan paket wisata, terutama dari negara-negara muslim seperti Indonesia. Saat ini, sudah banyak wisatawan muslim yang berlibur ke Jepang.

"Sekarang sudah mulai banyak turis muslim berlibur ke Jepang. Mudah-mudahan tahun ini semakin banyak," harap Nobuhisa.

Jepang sendiri membuat sebuah program wisata untuk menggenjot turis muslim, yakni proyek Shoryudo. Ini adalah semacam paket wisata yang meliputi sejumlah daerah di Chubu, Jepang bagian tengah. Awalnya proyek tersebut diawali dari 9 prefektur di wilayah Chubu.

Dalam proyek tersebut, Jepang menyediakan 23 tempat shalat yang tersebar di sejumlah tempat, mulai bandara udara, hotel, dan tempat penginapan lainnya.

BACA: Wajib Coba, Es Krim Berlapis Emas di Jepang

Selain itu terdapat juga masjid di wilayah proyek Shoryudo, yakni Masjid Nagoya, Masjid Fuji, Masjid Seto, Masjid Shin Ajo, Masjid Bandara Nagoya, gedung Pusat Islam Kasugai, gedung Pusat Islam Ichinomiya, Masjid Al Musthafa, Masjid Gifu, dan lainnya.

Pemerintah Jepang juga berupaya menyediakan restoran halal di kawasan wisata. Antara lain Hotek Sunvalley Hakuba, Hotek Miyako Gifu, dan daerah lainnya.

"Maksudnya kami tidak spesifik memberi label halal pada restoran. Tapi kami menyediakan makanan halal bagi turis muslim," kata Nobuhisa.

Selain itu, lanjut dia, ada restoran yang memisahkan minyak goreng untuk memasak makanan yang mengandung daging babi. Jadi, minyak bekas penggorengan daging babi tidak dipakai untuk memasak makanan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com