Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar: Kita Jadikan KEK Pariwisata di Riau

Kompas.com - 17/03/2017, 18:06 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengusulkan untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Provinsi Riau. Hal itu lantaran potensi pariwisata Riau, salah satunya ombak bono di Sungai Kampar, yang bisa jadi daya tarik unggulan.

"Kita akan jadikan KEK Pariwisata di Riau. Rumusnya ada tiga A. Atraksinya apa? Kalau bono itu bisa surfing tingkat dunia, jadi surfing di sungai," kata Arief dalam sambutan pada acara Peluncuran Kalender Pariwisata Riau di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (16/3/2017).

BACA: Gubernur Riau: Ombak Bono, Destinasi Wisata Kelas Dunia

Arief mengatakan KEK Pariwisata Riau rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 600 hektar. Ia menyebut KEK Pariwisata Riau akan berkonsep ecotourism.

"Paling mungkin (konsepnya) seperti Danau Toba, ekoturisme digabungkan dengan bisnis. Ada wisata golfnya," jelas Arief.

MELVINAS PRIANANDA Calon penumpang melintas di koridor Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru usai pengumuman pembatalan penerbangan pada Jumat (4/9/2015). Aktivitas penerbangan di bandara tersebut lumpuh akibat pekatnya kabut asap yang mengakibatkan jarak pandang terbatas sehingga dapat membahayakan penerbangan. TRIBUN PEKANBARU/MELVINAS PRIANANDA
Arief mengatakan penginapan berbintang minimal empat akan disiapkan di KEK Riau. Ia menyebutkan KEK Pariwisata Riau nantinya akan menjadi kawasan eksklusif seperti Nusa Dua.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau, Fahmizal Usman mengatakan bahwa rencana lahan yang akan digunakan sebagai KEK Pariwisata berada di Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Tempat tersebut berada di sekitar tempat ombak bono muncul yaitu dekat Sungai Kampar.

BACA: Mengenal Ombak Bono: Mitos di Antara Tujuh Hantu Lama dan 1.000 Hantu Baru

Arief mengatakan bahwa secara aksesibilitas, Riau sudah memiliki bandara yang mumpuni. Hal itu lantaran Bandara Sultan Syarif Kasim II telah memiliki landasan pacu sepanjang 2.400 meter.

"Yang kurang di airlines. Nanti Rakornas itu bicara konektivitas," tambahnya.

Hidangan khas Melayu di Kantin Bude, Siak, Riau.
Menurutnya, KEK Pariwisata Riau nantinya akan menjadi KEK Pariwisata kelima di Indonesia. Sampai saat ini, Indonesia telah memiliki empat KEK Pariwisata yakni Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Danau Toba, dan Morotai.

Data Kementerian Pariwisata menyebutkan 27.810 wisatawan asing masuk ke Riau melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II. Sementara sepanjang tahun 2016, angka tersebut naik menjadi 32.810 atau tumbuh 17,98 persen.

BACA: Gencar Tarik Pelancong, Ini Tiga Festival Wisata Unggulan di Riau

Kini, Kementerian Pariwisata memberi target pada Provinsi Riau untuk bisa mendatangkan 60.000 wisatawan asing pada tahun 2017. Pemerintah Provinsi Riau mengunggulkan tiga festival selama tahun 2017 agar dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Riau.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan tiga festival tersebut adalah Festival Bekudo Bono, Bakar Tongkang, dan Pacu Jalur. Menurutnya, festival-festival tersebut diunggulkan dibandingkan festival-festival lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com