Oleh-oleh "antimainstream"
1. Juruh lontar
Lontar masuk sebagai tanaman"kasta" tinggi penghasil gula berkualitas. Juruh lontar adalah hasil dari proses pembuatan gula, sebelum akhirnya membeku.
Juruh lontar memiliki manis yang pas dengan tekstur seperti sirop mapple. Rasanya bahkan jauh lebih nikmat dibanding sirop mapple. Penghasil juruh lontar terbaik di Bali ada di Buleleng, Bali utara.
2. Lukisan daun lontar
Lukisan ini merupakan pelestarian tradisi nenek moyang Bali kuno. Dulu daun lontar digunakan sebagai media manuskrip untuk mencatat peradaban sejarah.
Seiring perkembangan zaman, daun lontar dimanfaatkan oleh penduduk desa tradisional di Desa Tenganan, Bali timur, sebagai media untuk melukis. Kemiri bakar digunakan sebagai pengganti tinta.
3. Kebaya khas Bali
Kecantikan perempuan Bali berlipat ganda ketika mengenakan kebaya khas Bali. Maka wajar bila turis asing ingin mengenakan kebaya seperti perempuan Bali.
Sebenarnya untuk membeli kebaya khas Bali bukan hal sulit. Pergilah ke Jalan Sulawesi, Denpasar, yang merupakan sentra tekstil dan kebaya di Bali. Harga kebaya Bali brokat polos mulai Rp 50.000 per potong.
4. Arak
Bagi yang tak memiliki pantangan meminum alkohol, arak Bali dapat menjadi pilihan oleh-oleh. Sentra pembuatan arak terbaik berada di daerah Karangasem, Bali barat.
5. Buah wani
Buah ini memiliki banyak nama. Orang Sumatera mengenalnya sebagai binjai, di daerah Jawa disebut kemang, sedangkan di Bali disebut wani. Di Bali, buah ini bewarna kehijauan dengan rasa campuran asam dan manis.
Hal yang membuat wani asal Bali istimewa adalah wanginya yang luar biasa. Karena wanginya tersebut, hanya wani mengkal alias setengah masak yang boleh masuk bandara. Musim buah wani di Bali tak tentu, tergantung musim hujan dan kemarau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.