Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermanja-manja di Pantai Koguna

Kompas.com - 29/03/2017, 10:15 WIB

Selepas barisan pohon mete tersebut, gapura selamat datang Pantai Koguna melintang menyambut pengunjung. Saat itu, belum ada petugas pengutip retribusi tempat wisata. Gapura berjarak sekitar 100 meter dari tempat parkir kendaraan.

Dari tempat parkir, pengunjung berjalan sekitar 50 meter ke titik kumpul yang dipenuhi pepohonan khas pantai. Dari sini, sepanjang 1,5 kilometer ke arah utara, mata dimanjakan dengan panorama hamparan pasir putih yang sangat halus bak diayak.

Jarang ada batu di hamparan pasir tersebut, hanya batang-batang dan dahan kayu yang terempas arus laut ke darat. Pasir masih membentang ke dalam laut hingga 30 meter. Bentangan pasir putih tersebut terlihat jelas dari daratan.

Berbaring, berguling-guling, ataupun berjemur santai di hamparan pasir putih sangat nyaman. Kulit hanya akan bersentuhan dengan serpihan pasir nan halus.

”Saya sudah sering datang ke tempat ini, tetapi tetap saja tak bosan setiap kali berkunjung,” ujar Safrin (23), warga Pasarwajo, yang datang bersama tiga temannya. Ia berbeda rombongan dengan Adnan.

Hamparan pasir putih yang menjulur ke dalam laut menambah ketakjuban pada Pantai Koguna. Pandangan mata dapat menembus hingga ke dasar laut pada jarak 30 meter dari garis pantai. Kedalaman laut rata-rata tak lebih dari 50 meter. Gelombang kecil membuat air laut terlihat seperti genangan jernih tanpa riak berarti.

Di bagian pantai di depan titik kumpul yang ditumbuhi pepohanan khas pantai, dasar laut dipenuhi batu karang putih.

Bentangan batu karang berukuran 20 meter x 10 meter. Tak ditemukan bagian batu yang tajam. Seluruhnya rata. Ada titik-titik tertentu yang ditumbuhi lumut, tetapi itu tak membuat batu karang lantas licin.

Safrin mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton sudah mencanangkan Pantai Koguna sebagai obyek wisata unggulan.

Ia ingat, pada tahun 2014, tempat tersebut diresmikan sebagai obyek wisata yang acaranya diramaikan oleh artis dangdut dari Jakarta. Hiruk pikuk seremoni itu pun masih tersisa dalam bentuk gapura di pintu masuk pantai.

Pemkab Buton pun sedang membenahi fasilitas wisata di tempat itu. Sejumlah pekerja terlihat sedang merampungkan pembangunan tempat yang nantinya dilengkapi dengan kamar mandi air tawar dan kamar kecil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com