Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sado, "Delman" Khas Cianjur

Kompas.com - 03/05/2017, 16:10 WIB

KOMPAS.com - Di tengah arus transportasi modern dan berbasis online, Kabupaten Cianjur di Jawa Barat masih memiliki alat transportasi tradisional. Sado, begitu namanya, menggunakan kuda sebagai tenaga penggerak. Mirip seperti delman.

Sado mangkal di sejumlah titik di Cianjur seperti Joglo, perempatan Sianghai, juga perempatan Toko Lili. Kereta beroda dua itu hanya muat empat orang berikut kusir.

Banyak alasan para kusir masih bertahan dengan sado mereka. Biasanya mereka mewarisi sado dari ayah atau kakek mereka. Penumpang setia juga membuat mereka berbesar hati untuk terus bekerja.

"Kadang anak sekolah atau ibu-ibu yang mau berbelanja di toko-toko. Saya tunggu sampai diantar lagi ke rumahnya," tutur Ade Ali (57), salah satu kusir sado asal Desa Nagrak yang mangkal di Joglo, Kamis (27/4/2017).

BACA: Sate Maranggi Legendaris di Cianjur Ini Terjual 3.000 Tusuk Setiap Hari, Ini Rahasianya...

Ade mewarisi sado dari almarhum ayahnya Upay bin Suwarjo (80) yang meninggal sembilan tahun lalu. Sejak tahun 1978, waktu usianya 18 tahun, Ade sudah menarik sado.

"Dari kecil sudah ikut narik-narik sado sama almarhum Bapak. Dulu uang Rp 25.000 begitu berharga, bisa beli beras sekilogram Rp 200, dan masih ada banyak sisanya. Sekarang, uang besar tapi buat beli beras saja pas-pasan," ujar Ade seraya menyebut sehari hanya mendapat uang Rp 40.000.

Saat ini, peminat sado tidak begitu banyak. Dalam sehari, paling tiga penumpang yang didapatkan Ade. Biaya sekali berangkat kadang Rp 15.000 atau Rp 20.000, 

Pemilik kuda bernama "Boy" itu turun ke jalan sekitar pukul 08.00 WIB dan akan pulang sekitar pukul 12.00 WIB.

Uang yang didapatkan Ade tentu tidak cukup untuk sehari-hari. Jika yang didapat Rp 40.000, maka harus dipotong Rp 10.000 untuk membeli ampas penggilingan padi sebagai pakan kuda. "Senang saja dan tidak merasa tersaingi dengan kendaraan modern," ujarnya. (TRIBUNJABAR/DIAN NUGRAHA RAMDANI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com