Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lunpia Vacuum, Alternatif Oleh-oleh Baru khas Semarang

Kompas.com - 05/05/2017, 12:10 WIB

KOMPAS.com - Lunpia adalah salah satu panganan paling favorit di Semarang. Lunpia kering maupun basah sering menjadi buah tangan jika berkunjung ke ibu kota Jawa Tengah ini.

Wisatawan kini tak perlu khawatir jika membawa lunpia basah yang cepat basi. Sebab, kini tersedia lunpia dengan kemasan vacuum yang mampu membuat kudapan tersebut tahan hingga dua hari di luar mesin pendingin.

Adalah Wenny Sulistiowaty Hartono (40), pengusaha lunpia dari Kampoeng Semarang yang mengklaim sebagai pihak pertama yang meluncurkan lunpia kemasan vacuum. 

BACA: Begini Penampakan Kampung Warna-warni di Semarang

Sang pemilik mengisahkan, awal kemunculan ide mengemas lunpia dalam plastik ketat adalah ketika ia mendapati banyak pelanggannya yang bingung saat hendak membawa lunpia ke luar kota.

"Dari situ lalu tercetus di pikiran, mengapa tidak dikemas vacuum seperti bandeng saja. Lalu mulailah dua bulan terakhir kami melayani pembelian lunpia Vacuum," tuturnya pada Jumat (21/4/2017).

Dengan kemasan vacuum, lunpia Kampoeng Semarang disebut Wenny mampu bertahan hingga dua hari dalam suhu udara biasa. Sementara jika di dalam mesin pendingin, lunpia vacuum bisa tahan hingga dua minggu. 

"Dulu kami selalu mengingatkan kepada pembeli, kalau beli lunpia basah cuma delapan jam lho. Sementara yang digoreng bisa lebih lama. Namun selera orang berbeda-beda, meski tidak tahan lama lunpia basah tetap banyak peminatnya," jelas Wenny.

BACA: Kota Lama Semarang Segera Dilengkapi Becak Wisata

Tidak hanya dikemas secara vacuum, lunpia Kampung Semarang juga memiliki bungkus per potong.

Pengemasan semacam ini disebut Wenny akan memudahkan pelanggan untuk menikmati lunpia selayaknya menikmati kebab maupun hotdog. Oleh sebab itu, Kampoeng Semarang juga melayani pembelian satuan.

"Saya kira masyarakat sudah waktunya menikmati lunpia tanpa harus repot. Dengan kemasan ini penikmat tinggal mengeluarkan ujungnya lalu menambahkan sambal dan bisa langsung dimakan," bebernya.

Sepotong lunpia Kampung Semarang dibanderol Rp 14 ribu. Di dalam kemasan, selain lunpia terdapat pula sebungkus sambal, daun bawang, dan acar. 

Pusat oleh-oleh Kampoeng Semarang sendiri berada di Jalan Kaligawe Km 1 nomor 96 Kota Semarang. (PONCO WIYONO/TRIBUNJATENG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com