Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gawai Dayak, Seni Budaya Perekat Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Kompas.com - 21/05/2017, 16:32 WIB

PONTIANAK, KOMPAS - Seni dan budaya menjadi perekat kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kebudayaan ada olah rasa. Dengan olah rasa itu, akan timbul rasa menghargai dan mencintai. Cinta adalah akar persatuan.

Ketua Sekretariat Bersama Kesenian Dayak Pontianak Joseph Odilo Oendoen mengatakan itu pada acara Pekan Gawai Dayak XXXII di Pontianak, Kalimantan Barat, yang dibuka Sabtu (20/5), oleh Gubernur Kalimantan Barat yang juga Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Cornelis.

Tahun ini, acara itu mengangkat tema ”Meningkatkan Toleransi dalam Keberagaman”. Tema itu membawa pesan damai, bentuk kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan ideologi Pancasila.

Gawai Dayak merupakan tradisi syukuran setelah panen. Acara itu digelar setiap tahun di Pontianak dan dihadiri oleh sub-sub suku Dayak di Kalimantan dan Malaysia. Acara itu sudah menjadi kalender tahunan pariwisata Kalbar.

Tahun ini acara diselenggarakan di Rumah Radakng atau Rumah Betang Panjang, rumah khas suku Dayak, pada 20-27 Mei.

(BACA: Isen Mulang, Semangat Hidup Suku Dayak)

Senada dengan Joseph, ketua panitia, Kartius, dalam sambutannya meminta kepada semua suku bangsa agar tetap menjaga keamanan dan toleransi.

”Kami penuh cinta dan damai sehingga kami mengusung tema toleransi dalam keberagaman. Suku bangsa lain juga boleh mengikuti kegiatan pameran,” ujar Kartius.

Acara itu, ungkap Kartius, dihadiri oleh tamu dari Malaysia sebanyak 450 orang dan perwakilan suku Indian, suku asli Amerika.

Dalam satu minggu pelaksanaan, ada beberapa kegiatan, antara lain, pawai budaya, pameran busana dan kuliner, permainan tradisional, lomba menyanyi dan tarian, serta acara kesenian.

Salam damai

Kevin Locke, perwakilan suku Indian yang hadir pada acara itu, mengatakan, ia dan teman-temannya datang ke Indonesia membawa salam damai dan cinta dari AS.

”Sejak kecil, kami sudah diajarkan orangtua untuk mempertahankan kebudayaan,” ujarnya.

Acara dibuka dengan tarian tradisional Dayak di halaman Rumah Radakng. Tampil pula perwakilan dari beberapa orang suku Indian. Mereka memainkan alat musik tiup.

Cornelis dalam acara pembukaan menuturkan, masyarakat Dayak menjadi bagian dari Indonesia. Karena itu, harus turut mempertahankan NKRI dan Pancasila sebagai ideologi.

”Pada masa penjajahan, sejumlah tokoh masyarakat pedalaman juga pernah melawan penjajah sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap NKRI. Marilah menjaga negara ini,” katanya. (ESA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 Mei 2017, di halaman 11 dengan judul "Seni Budaya Perekat Kehidupan Berbangsa dan Bernegara".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com